Advertisement
Direstui Kiai Sepuh, Pengusaha Nahdliyyin Jogja Pertahankan Tradisi dalam Berbisnis

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) atau pelaku usaha dari kalangan ormas Nahdlatul Ulama Kota Jogja berkomitmen mempertahankan tradisi dalam menjalankan bisnis. Konsep tradisi praktik keagaman seperti pertemuan tahlilan dana sejenisnya menjadi salah satu andalan dalam mengungkit perekonomian mikro.
Ketua HPN Kota Jogja, Yana Karyana menjelaskan gerakan pelaku usaha Nahdliyin telah mendapatkan restu para Kiai Sepuh. Oleh karena itu kelompok ini bertekad untuk memberukan kontribusi bagi masyarakat dalam mewujudkan ekonomi berkeadlilan dan berpihak pada pelaku usaha kecil atau UMKM.
Advertisement
“Dengan restu para Kyai Sepuh, kami yang tergabung dalam organisasi HPN Kota Jogja mengajak berbagai pihak untuk menjalin sinergi dan kerja sama, bahu-membahu dalam upaya mewujudkan ekonomi berkeadilan yakni melalui keberpihakan pada rakyat kecil dan pengusaha mikro,” katanya di sela-sela pelantikan pengurus HPN Kota Jogja, Jumat (5/8/2022).
BACA JUGA: Pastikan Kelancaran Acara IWTCF di Solo, PLN Jamin Keandalan Listrik
Dia menilai saat ini pengusaha Nahdliyin berada dalam tiga pusaran besar yaitu tradisi, agama dan modernisasi. Ketiga pusaran besar ini akan menjadi sebuah harmosisasi menghasilkan sebuah konsep bisnis yang memiliki corak tersendiri. Ketiga pusaran besar ini juga menghasilkan karakter unik para pelaku bisnis HPN. Mereka mampu mensinergikan urusan dunia dan akhirat, tanpa harus kehilangan tradisi nusantara yang saat ini menjadi bagian penting dalam organisasi NU.
Menurut Yana, dalam konteks membangun ekonomi yang berkeadilan, konsep tradisi dan praktik keagamaan di kalangan Nahdliyyin telah lama berjalan.Mulai dari pertemuan tahlilan, ziarah kubur, peringatan maulid nabi, tingkeban hingga istighosah. “Adanya jamuan makanan dan minuman pada setiap acara keagamaan yang dilakukan warga Nahdliyyin ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya bagi kaum pedagang,” katanya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Jogja Kadri Renggono menyatakan kewirausahaan merupakan lahan penuh tantangan sehingga pemerintah terus berupaya mendorong kemunculan serta perkembangan pelaku usaha muda. Akses pembiayaan bagi pelaku UKM memang harus diberikan dengan murah dan mudah. “Kota Jogja mempunyai kekayaan intelektual dan budaya, oleh karena itu para pegiat kewirausahaan merupakan aset oenting bagi bangsa dalam menggerakkan prekonomian,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tinjau Dampak Bencana, Prabowo Kunjungi Korban Banjir Bali
Advertisement

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot
Advertisement
Berita Populer
- Alokasi Pendidikan di RAPBD Kulonprogo 2026 Mencapai Rp353 Miliar
- Berlangsung Cuma 7 Hari, Pasar Kangen TBY Start Mulai 18 September
- Ditahan Kejati DIY, Mantan Dukuh Candirejo Sleman Rugikan Negara Rp733 Juta
- DPRD DIY Dukung Usulan Sultan Soal BUKP Gunungkidul Jadi Perseroda
- Pendapatan Pemkab Gunungkidul Diproyeksi Rp1,9 Triliun pada 2026
Advertisement
Advertisement