Advertisement
Hampir Masuk Masa Kadaluwarsa, 4.000 Vaksin Diprioritaskan Booster Kedua Nakes Kota Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja tengah mempercepat penyelesaian vaksinasi booster kedua bagi tenaga kesehatan (nakes) di wilayahnya. Untuk tahap awal, perluasan cakupan akan diprioritaskan pada vaksin yang dalam waktu dekat masuk dalam masa kadaluarsa.
Kepala Dinkes Kota Jogja, Emma Rahmi Aryani, menyampaikan sedikitnya ada 4.000 dosis vaksin jenis moderna yang dalam waktu dekat masuk dalam masa kadaluwarsa. Dinkes Jogja telah menjadwalkan agar sejumlah nakes di wilayah segera menjalani booster kedua untuk mencegah vaksin terbuang sia-sia.
Advertisement
"Sudah kami mulai sejak Jumat pekan lalu dan harapannya jenis vaksin yang masuk dalam masa kadaluwarsa diberikan lebih dulu," kata Emma, Selasa (9/8/2022).
Dia menyebut, 4.000 dosis vaksin jenis moderna itu akan memasuki masa kadaluwarasa pada 11 Agustus mendatang. Dengan begitu percepatan vaksinasi booster kedua kepada para nakes diharapkan bisa menghabiskan dosis vaksin tersebut lebih dahulu.
BACA JUGA: Update Rasjal Gedongkuning, JPU Tunjukan Rekaman CCTV Bukti di Persidangan
"Ketersediaan jenis moderna ini kan juga terbatas jadi memang fokus kami masih pada menghabiskan yang 4.000 ini dulu," ujarnya.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Dinkes Kota Jogja, Lana Unwanah, menyampaikan dalam mempercepat pelaksanaan vaksinasi booster kedua bagi nakes pihaknya juga harus memperhatikan masa kadaluwarsa vaksin yang diberikan.
Sebab, masa kadaluwarsa vaksin jenis moderna disebut Lana tidak terlalu panjang. Apalagi, pemerintah pusat juga memprioritaskan vaksin yang masuk dalam masa kadaluwarsa dengan waktu terdekat saat mengalokasikan vaksin ke daerah. Sehingga strategi pemberian vaksin juga harus diperhatikan.
"Yang ada saat ini memang masa kadaluwarsanya tidak terlalu panjang, jadi kami harus berhitung," jelas dia.
Di sisi lain, Dinkes Jogja juga tidak langsung mengajukan permintaan dosis vaksin yang setara dengan jumlah nakes yang akan disuntik booster kedua secara sekaligus. Hal ini dikarenakan pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dengan tujuan tidak mengganggu layanan dan operasional fasilitas kesehatan yang ada.
"Kami memang belum berani mengajukan 12.000 vaksin tapi bertahap, pekan pertama berapa kemudian selanjutnya berapa lagi, begitu selanjutnya sampai selesai," pungkas Lana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ini Ketentuan SPMB DIY 2025 Jalur Domisili Pengganti Zonasi, KK Famili Lain Tak Bisa Daftar Sekolah Terdekat
- Kasus Perusahaan Tahan Ijazah Karyawan Terjadi di Bantul, Dinas Upayakan Mediasi
- 5 Warga Sleman Gagal Berangkat Haji di 2025, Ini Penyebabnya
- Pungutan Liar oleh Petugas Rutan Kelas II A Jogja, Kepala Kanwil Ditjenpas DIY: Pelaku Ditindak Tegas
- Libur Panjang, Okupansi Hotel di Bantul Mencapai hingga 100 Persen
Advertisement