Advertisement
Ini Kritik Mahasiswa terhadap Kebijakan UGM Mengonversi Kegiatan Ekstra Jadi SKS

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah menggodok rencana kebijakan konversi kegiatan ekstra kampus mahasiswa ke dalam Satuan Kredit Semester (SKS).
Menanggapi rencana ini, salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya UGM, Han Revanda Putra menyatakan, jika tujuan konversi tersebut hanya untuk mengakomodasi kebutuhan akademik mahasiswa, sebaiknya masa studinya saja yang diperpanjang.
"Seyogyanya kampus melonggarkan masa studi, alih-alih mensubstitusi [mengonversi] kegiatan dengan SKS," ucapnya kepada Harianjogja.com, Jumat (12/8/2022).
Menurutnya kebijakan ini sekilas nampak merangkul mahasiswa agar tak hanya sibuk kuliah, namun di sisi lain juga mendorong mahasiswa hanya berorientasi agar segera lulus. Selain itu, kampus juga bisa menentukan kegiatan apa saja yang bisa dikonversikan menjadi SKS.
"Menjadi pengabsahan [dasar] bagi kampus untuk mendefinisikan mana gerakan dan mana yang bukan," ucapnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan kegiatan mahasiswa sejatinya tidak hanya dalam konteks mengawal isu luar kampus saja, namun juga kerap kali memberikan kritik pada kebijakan yang ada di kampus.
Ia mempertanyakan kegiatan aktivisme macam apa yang lahir dari upaya mengejar SKS tersebut. Melalui kebijakan ini bisa jadi semakin banyak mahasiswa yang berminat aktif di kegiatan ekstra, namun orientasinya akan berbeda [hanya berorientasi mengejar KRS agar cepat lulus].
BACA JUGA: Iring-iringan Moge Tabrak Warga di Kulonprogo
Advertisement
"Dalam beberapa hal, gerakan juga bisa bermakna delegitimasi terhadap otoritas kampus itu sendiri," kata dia.
Sementara itu, Pengamat Pendidikan, Khamim Zarkasih Putro mengatakan masa studi di Indonesia sudah cukup lama dibandingkan dengan negara lain. "Sepertinya kurang pas menambah waktu kuliah," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- PGRI Sleman Berharap Ada Bimtek Digitalisasi Pendidikan
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
Advertisement
Advertisement