Advertisement
Pentas Musik Bikin Pameran UKM Istimewa Makin Asyik
Advertisement
Gelar produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam rangka Dasawarsa Keistimewaan DIY digelar di eks Hotel Mutiara. Selain menampilkan beragam produk, para pengunjung juga dihibur penampilan seni di area pameran. Berikut laporan wartawan Harian Jogja, Sunartono.
Harianjogja.com, JOGJA—Butiran air hujan mengguyur kawasan Malioboro, Sabtu (13/8/2022) sedari sore. Namun hal ini tidak menyurutkan ribuan langkah kaki wisatawan yang memasuki kawasan itu. Banyak cara yang bisa mereka lakukan untuk sekedar lewat, melihat atau membeli apa pun yang ada di Malioboro di bawah rintik hujan.
Advertisement
Ada yang menutupi kepala dengan jaket, membawa paying, hingga memakai jalan di emperan. Tidak adanya PKL di kawasan ini membuat wisatawan tak perlu khawatir ketika hujan deras. Mereka bisa menggunakan trotoar emperan toko untuk berjalan dengan leluasa.
Malam akhir pekan itu bersamaan dengan peringatan Dasawarsa Keistimewaan DIY. Ada banyak karya seniman yang dipamerkan. Menariknya, ada tempat belanja baru, tepatnya di Gelar Produk Unggulan UKM Istimewa di Eks Hotel Mutiara Jalan Malioboro. Wisatawan bisa memiliki beragam kerajinan dan makanan olahan asli Jogja yang diproduksi UKM binaan Pemda DIY yang didanai oleh dana keistimewaan.
Selain itu, wisatawan dapat melihat keunikan DIY lebih dalam, termasuk keberadaan Satuan Linmas Rescue Istimewa dengan beragam tugasnya, program Jaga Warga yang difasilitasi danais melalui Paniradya Kaistimewan DIY. Stan lain yang tersedia adalah kerajinan wayang, souvenir, batik tulis, kerajinan tempurung kelapa, dan beragam makanan olahan kering yang diproduksi UKM.
“Pameran diikuti Organisasi Perangkat Daerah (OPD) DIY yang terlibat di dana keistimewaan, tetapi tidak semua hadir secara fisik. Ada yang cuma mengirimkan video, tetapi ada pula yang mengirimkan hasil produknya,” kata Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY Aris Eko Nugroho, Sabtu (14/8/2022).
BACA JUGA: Ada Klinik Bank Sampah di Jogja, Ini Gunanya
Banyak UKM yang sebenarnya ingin terlibat di pameran tersebut, tetapi karena keterbatasan tempat sehingga dilakukan kurasi oleh panitia. Sehingga semua produk yang disajikan untuk wisatawan Malioboro itu merupakan unggulan di DIY.
“Produk UKM yang didanai, ada yang langsung dibina, mereka berproses sebelum menjadi sekarang ini didanai oleh Danais. Tetapi mendapatkan manfaat,” kata Aris.
Pada akhir pekan, tepatnya Sabtu dan Minggu selama pameran berlangsung, para pengunjung mendapatkan keuntungan tambahan. Ada hiburan beragam pentas seni dan musik di panggung pintu keluar lokasi pameran.
Pementasan berlangsung secara bergantian sejak pukul 16.00 WIB hingga 20.00 WIB setiap akhir pekan selama sebulan. Pada Sabtu malam, wisatawan di kawasan Malioboro banyak yang menyempatkan berhenti untuk sekadar menikmati alunan musik tersebut, serta mengambil gambar menggunakan ponselnya.
Keberadaan panggung musik yang disediakan Paniradya Kaistimewan DIY ini menambah suasana kawasan Malioboro terutama di sekitar pameran menjadi lebih hidup. Para musisi yang menunjukkan kebolehannya menjadi perhatian wisatawan yang berjalan di kawasan tersebut.
Selain kelompok musik atau grup band, juga dipentaskan kelompok seni binaan OPD di lingkungan Pemda DIY maupun kabupaten dan kota. Pementasan aktivitas budaya ini disajikan pada pameran tepatnya berada di pintu keluar bagian selatan. Adapun untuk pintu masuk pameran di sisi utara. Panggung berada di luar arena pameran sehingga memudahkan wisatawan untuk menjangkau dan menikmati langsung adanya pementasan.
“Peserta yang melakukan pementasan itu merupakan kelompok seni hasil binaan kabupaten dan kota dan binaan OPD di lingkungan Pemda DIY,” kata Aris.
BACA JUGA: Baju Bekas Impor Miliaran Rupiah Dibakar, Pedagang Awul-awul Jogja Meradang
Melalui program danais selama ini, banyak kelompok seni budaya yang difasilitasi. Mereka berada di kalurahan di DIY yang perlahan bisa berkembang. Beberapa kelompok yang termasuk unggulan dari kabupaten dan kota diberikan ruang untuk tampil di pameran dalam rangka Dasawarsa Keistimewaan DIY ini.
“Yang ditampilkan ini produk seni budaya yang menjadi andalan dari setiap kabupaten dan kota. Selain itu yang ditampilkan ini merupakan hasil binaan oleh kabupaten dan kota serta Pemda DIY dengan menggunakan Danais,” ujarnya.
Panggung tersebut bisa menjadi penilaian bagi kelompok seni yang selama ini dibina pemerintah menggunakan danais. “Mereka ada yang menampilkan wisatanya, termasuk aktivitas budaya dan kalurahan budaya. Cuma diberi waktu sekitar empat jam itu tadi. Intinya pementasan hasil binaan. Bisa jadi evaluasi layak enggak hasil dari binaan ini ditampilkan ke publik,” kata Aris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Daftar Korban Ledakan Speedboat Tewaskan Cagub Maluku Utara Benny Laos
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Cek! Jadwal DAMRI ke Pantai Baron Gunungkidul, Parangtritis Bantul, Candi Prambanan, Borobudur dan Bandara YIA
- Fraksi PKS DPRD DIY Berharap Perda Terkait Miras Ditegakkan
- Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Sabtu 12 Oktober 2024 di Alun-alun Wonosari
- Mini Konser Dukungan untuk Palestina Digelar di Titik Nol Malioboro Jogja
- Sebelum Naik, Cek Rute dan Jalur Trans Jogja di Sini
Advertisement
Advertisement