Advertisement

Promo November

Ada Kerangka Manusia Berusia 4.500 Tahun di Song Tritis Gunungkidul

David Kurniawan
Senin, 15 Agustus 2022 - 13:27 WIB
Budi Cahyana
Ada Kerangka Manusia Berusia 4.500 Tahun di Song Tritis Gunungkidul Tim dari Dinas Kebudayaan Gunungkidul mengunjungi situs Song Tritis di Dusun Semampir, Semugih, Rongkop, beberapa waktu lalu. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kerangka manusia berusia 4.500 ada di Sing Tritis di Dusun Semampir, Semugih, Rongkop, Gunungkidul.

Situs Song Tritis akan ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya di Gunungkidul. Berdasarkan hasil dari kajian yang telah dilakukan, Song Tritis didentifikasi sebagai kawasan permukiman manusia prasejarah pada zaman neolitikum atau masa batu muda.

Advertisement

BACA JUGA: Viral! Ibu-ibu Bermobil Mewah Nyolong Cokelat di Alfamart, Pegawai Toko Malah Disuruh Minta Maaf

Hal ini diperkuat adanya penemuan sejumlah artefak seperti cangkang siput yang diduga sisa makanan pada saat itu, serpihan gerabah hingga kerangka manusia berusia 4.500 tahun.

Penyiap Naskah Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), Dinas Kebudayaan atau Kundha Kabudayan Gunungkidul Ari Kristian mengatakan sudah ada proses ekskavasi terkait dengan keberadaan situs Song Tritis. Penelitian dilakukan dengan menggali sedalam lima meter oleh tim ahli.

Hasilnya ditemukan indikasi bahwa lokasi ini tempat tinggal manusia prasejarah dari zaman batu muda. “Lokasinya tidak jauh dari Gua Braholo karena masih satu kalurahan. Tapi, kajian sementara, situs Song Tritis memiliki peradaban yang lebih muda ketimbang yang ada di Gua Braholo,” kata Ari, Senin (14/8/2022).

Dia menjelaskan banyak artefak yang ditemukan dalam penggalian ini. Salah satunya kerangka manusia yang dikuburkan di sini.

Hasil dari pengujian dengan tes karbon danting diketahui kerangka ini memiliki usia sekitar 2.000 sampai 4.500 tahun yang lalu. “Selain kerangka dan fragmen gigi ada juga gerabah dan cangkang siput,” katanya.

Menurut dia, TACB telah melakukan kajian terkait dengan situs ini. Hasilnya akan ditetapkan sebagai salah satu kawasan cagar budaya di Bumi Handayani. “Di Gunungkidul banyak lokasi seperti ini. Sekarang sedang ada kajian di Song Bentar di Kalurahan Kenteng, Ponjong,” katanya.

Pemerhati sejarah di Gunungkidul Markus Yuwono mengatakan Gunungkidul memiliki peradaban yang lebih tua dibandingkan dengan kabupaten dan kota lainnya di Provinsi DIY. Dari sisi peninggalan juga lebih lengkap karena dari mulai prasejarah hingga kemerdekaan tersebar di berbagai wilayah di Gunungkidul.

BACA JUGA: Pemuda Ini Ungkap Alasannya Buka Wisata di Area Terpencil Gunungkidul

Ia mencontohkan di sepanjang aliran Kali Oya pernah ditemukan fosil binatang purba. Selain itu, tak jauh dari lokasi ada situs Sokoliman yang menyimpan berbagai peninggalan mulai dari menhir hingga peti kubur batu.

“Zaman Hindu-Budha juga dibuktikan dengan adanya bangunan candi. Peninggalan masa Islam ditemukan di sekitar situs Ki Ageng Giring di Paliyan,” kata alumnus Ilmu Sejarah di Universitas Sanata Dharma ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement