7 Perguruan Tinggi DIY Ikut Sukseskan Pemilu, KPU: Kampus Jadi Bagian dari Ad hoc
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sebanyak tujuh perguruan tinggi di DIY menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk turut menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Nantinya Perguruan Tinggi ini akan membantu KPU dengan bidang dan kompetensinya masing-masing.
Ketujuh kampus yang menandatangani MoU masing-masing adalah Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (UIN), Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNVY), Institut Seni Indonesia (ISI), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dan Universitas Islam Indonesia (UII).
Advertisement
Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari mengatakan dalam menyelenggarakan Pemilu KPU tidak bisa bekerja sendirian. Oleh karena itu KPU menggandeng beberapa pihak termasuk perguruan tinggi.
Dia menjelaskan keterlibatan pihak kampus khususnya mahasiswa akan menjadi bagian dari penyelenggara Pemilu khususnya Ad hoc. Nantinya kampus akan memiliki skema modelnya masing-masing. "Bentuknya bisa Kuliah Kerja Nyata [KKN] berbasis tematik tertentu Pemilu atau yang lain di kampus ada Merdeka Belajar Kampus Merdeka [MBKM] tetapi bagaimana penyesuaian skemanya modelnya dari pihak kampus," ujarnya, Jumat (19/8/2022).
BACA JUGA: Ada Gelanggang Expo di UGM
Ketua KPU DIY, Hamdan Kurniawan mengatakan kehadiran mahasiswa di DIY tidak hanya menjadi pemilih, tetapi juga perlu pelibatan dalam kegiatan Kepemiluan. Pada 2024 mendatang sinergi bisa dilakukan dengan beberapa kampus. "Sosialisasi dan kegiatan lain melibatkan mahasiswa sebagai penyelenggara Pemilu. Ini potensi besar Pemilu 2024 dapat bersinergi, pendataan pemilih, sosialisasi dan yang lain," ucapnya.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Siswantoyo mengatakan MoU ini merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi terkait dengan pengabdian pada masyarakat.
"Ini jadi gayung bersambut dengan apa yang sudah kami lakukan di kampus dengan berbagai skema kebijakan dari kementerian juga. Baik dengan program MBKM maupun KKN tematik. Pengabdian kolaborasi pada dosen, mahasiswa, dan masyarakat," ujar dia.
Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sukamta mengatakan setidaknya ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan Pemilu. Pertama adalah data pemilih, teknologi informasi atau IT, dan selanjutnya pengawasan. "Saya gembira kampus dilibatkan. Kesempatan ini akan jadi sarana mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan cara mendidik dengan baik khususnya pendidikan politiknya," paparnya.
Menurutnya, UMY telah melakukan beberapa upaya dalam mencerdaskan peserta didiknya dalam politik, salah satunya dengan mengadakan pelatihan pemilih 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Heboh Kabar Pembebasan Dirinya, Mary Jane Veloso Telepon Kedubes Filipina
- Bawaslu DIY Petakan Potensi Kerawanan TPS Pilkada 2024, Listrik & Internet Kerap Jadi Kendala
- Kunjungi Harian Jogja, Mahasiswa Universitas PGRI Madiun Tanyakan Kiat Bertahan di Era Digital
- Kritisi Anggaran Pemkot Jogja Terkait Penanganan Sampah, Dewan : Terlalu Njagakke Pusat
- Empat Pelaku Penganiayaan di Jambusari Sleman Masih Diburu Polisi
Advertisement
Advertisement