Masih Ada 5 Kalurahan di Gunungkidul yang Rentan Pangan
Advertisement
Harianjogja.com, Gunungkidul — Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul memastikan tidak ada kalurahan yang rawan pangan. Meski demikian, hingga sekarang masih ada lima kalurahan yang masih berada di posisi rentan sehingga predikatnya bisa saja turun menjadi rawan pangan.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, dari 144 kalurahan sudah ada 37 kalurahan yang berstatus mandiri pangan. Adapun sisanya sebanyak 102 kalurahan masuk zona aman atau hijau, sedangkan lima kalurahan berstatus rentan pangan.
Advertisement
“Untuk kalurahan rawan pangan sudah tidak ada. Sekarang yang menjadi perhatian adalah kalurahan rentan agar peringkatnya tidak turun menjadi rawan,” kata Adinoto, Minggu (21/8/2022).
Dia menjelaskan, ketahanan pangan di suatu kalurahan mengacu pada tiga parameter. Yakni, ketersediaan pangan, distribusi pangan serta pemanfaatan pangan.
Adinoto mengklaim, untuk lima kalurahan yang masuk kategori rentan bukan disebabkan karena masalah ketiadaan produksi pangan. Namun lebih dikarenakan faktor pemanfaatan yang didalamnya ada variabel ketersediaan air bersih serta akses layanan kesehatan.
“Untuk pangan tidak ada masalah karena produksi di masyarakat baik. Tapi, menjadi rentan karena terpengaruh faktor pendukung lainnya seperti air bersih dan kesehatan sehingga berpengaruh terhadap status di kalurahan tersebut,” katanya.
Menurut dia, penilaian di kalurahan tidak hanya dilakukan oleh dinas pertanian dan pangan. Tetapi juga melibatkan tim lintas sektor seperti dinas kesehatan, dinas sosial pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, dinas perhubungan, Bappeda dan lain sebagainya.
Disinggung agar kelima kalurahan tidak turun menjadi rawan pangan, Adinoto mengakui sudah menyiapkan sejumlah program penguatan ketahanan pangan. Salah satunya pemanfaatan lahan perkarangan untuk budidaya tanaman pangan.
“Ini baru satu program dan masih banyak lainnya. Selain itu, juga ada koordinasi dengan OPD lain untuk percepatan akses layanan air bersih serta kesehatan yang selama ini berpengaruh terhadap status ketahanan pangan di masing-masing kalurahan,” katanya.
Lurah Bendung, Semin, Didik Rubiyanto mengatakan untuk ketahanan pangan di wilayahnya termasuk baik. Malahan di tahun ini mendapatkan program dari Pemerintah DIY untuk pengembangan Lumbung Pangan Mataraman.
“Total bantuan yang diberikan sebesar Rp750 juta melalui Dana Keistimewaan,” katanya.
Menurut dia, bantuan diwujudkan untuk program pertanian terpadu yang letaknya di sisi utara balai kalurahan. Di tempat ini dikembangkan berbagai budidaya tanaman pangan hingga pembangunan kandang ternak kambing.
“Selain untuk memperkuat ketahanan pangan, di lokasi juga sebagai pusat edukasi pertanian bagi masyarakat,” katanya.
Foto,
Seorang pengendara melintas di depan lokasi pengembangan Lumbung Pangan Mataraman di Kalurahan Bendung, Semin. Di lokasi ini tak hanya untuk penguatan ketahanan pangan, tapi juga sebagai pusat edukasi pertanian masyarakat. Sabtu (20/8/2022)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Gelar Bakti Sosial Serentak di Seluruh Indonesia
Advertisement
Hotel Harper Malioboro Hadirkan Kuliner Lokal Brongkos Daging Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kalurahan di DIY Bersinar, Wukirsari Masuk Wisata Terbaik Dunia, Purwosari Kuasai Kemandirian Pangan
- Rembug Perempuan Jogja Wujudkan Perempuan Berdaya dan Mandiri
- Penembakan Pelajar SMKN 4 Semarang oleh Polisi, Begini Respons Kementerian PPPA
- Sunaryanta Mengaku Kalah dan Ucapkan Selamat kepada Endah Subekti Kuntariningsih
- Peringati HUT Kota Jogja Sekaligus Kenalkan Produk IKM, Pemkot Gelar Sekati Ing Mall 2024
Advertisement
Advertisement