Advertisement

Tak Cuma Jago Kandang, Produk Daun Kelor asal Bantul Ini Dikirim hingga Dubai

Ujang Hasanudin
Rabu, 24 Agustus 2022 - 19:37 WIB
Ujang Hasanudin
Tak Cuma Jago Kandang, Produk Daun Kelor asal Bantul Ini Dikirim hingga Dubai Salah satu produk olahan Kelorida Bantul. - jogjaplaza.jogjaprov.go.id

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL — Selama ini pohon kelor dibiarkan begitu saja untuk pagar rumah dan halaman, namun di tangan Siti Haida Hutagaol daun kelor bisa dimanfaatkan untuk berbagai olahan makanan, minuman, obat, hingga masker kecantikan.

Berbagai produk hasil olahan daun kelor tersebut saat ini sudah dipajang di toko-toko modern, di Yogyakarta International Airport (YIA), bahkan sudah dikirim ke Dubai melalui buyer dari Bali.

Advertisement

Siti, sapaan akrabnya, mengaku awalnya dia mencoba-coba mencari tahu khasiat daun kelor dan ternyata banyak mengandung nutrisi dan kesehatan.

BACA JUGA: Polisi Pastikan Pencabulan Pemuka Agama Terhadap 5 Anak Perempuan di Bantul Diproses Hukum

Khasiatnya juga diklaim bisa untuk menangglangi daibetes, asam urat, hingga mengandung vitamin C, sehingga ia mulai mengolah daun kelor pada 2016 lalu.

Awalnya dia hanya mengolah daun kelor menjadi teh celup dan teh tubruk, kemudian dipamerkan di Bantul Expo dan ternyata laku.

Dia pun terus berkreasi membuat makanan, minuman, hingga obat berbahan dasar daun kelor, sehingga kini sudah ada 20 varian produk berbahan daun kelor, mulai makanan, minuman, obat dalam bentuk kapsul, hingga masker kecantikan.

“Nilai jualnya juga ternyata lumayan di pasaran,” ujar Siti saat ditemui di rumah produksi daun kelor dengan branding Kelorida Bantul di Dusun Bakulan, Kalurahan Trirenggo, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, Rabu (24/8/2022).

Saat ini, kata Siti, produk berbahan daun kelor miliknya sudah dipasarkan ke berbagai daerah, di toko-toko modern yang ada di Bantul, di bandara YIA, bandara Adisucipto, dan di Satasiun Tugu. “Ada juga pembeli langganan dari Dubai tetapi lewat seseorang [buyer] di Bali,” katanya.

Untuk harga Siti mematok dari mulai Rp8.000 sampai Rp65.000 dan yang paling diminati di pasaran adalah coklat kelor dan kapsul kelor.

Sementara bahan baku, dia mengaku tidak kesulitan karena ia tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Ngudi Rejeki Kalurahan Trirenggo yang berjumlah 30 orang. Masing-masing kelompok memang memiliki produk makanan dan minuman, namun untuk bahan dasar daun Kelor hanya Siti sendiri yang memproduksi.

Dia bekerja sama dengan anggota KWT untuk menanam daun pohon kelor di halaman rumah dan pekarangan kemudian disetor kepadanya sehingga anggota kelompok KWT juga bisa mendapat penghasilan tambahan. Selain di kelompok KWT, dia juga mempekerjakan lebih dari lima orang di rumah produksinya.

Meski demikian dalam proses pembuatan sebagian produk masih harus kerjasama dengan pihak ketiga karena belum memiliki alat seperti pembuatan teh agar lebih higienis. “Ke depan saya ingin punya pabrik sendiri dan peralatan sendiri,” ucapnya.

BACA JUGA: Main Judi Togel Online, Warga Sleman Ditangkap Polres Bantul di Angkringan Jalan Janti

Disinggung soal omzet, Siti mengaku lumayan besar. “Per bulan bisa mencapai lebih dari Rp15 juta. Kalau sedang pameran sehari bisa dapat Rp15 juta,” katanya.

Sementara Ketua KWT Ngudi Rejeki, Suharti mengatakan Kelorida Bantul awalnya memang dari KWT Ngudi Rejeki karena pemilik Kelorida Bantul merupakan anggota KWT Ngudi Rejeki. Namun karena memiliki kemampuan dan inovasi serta kreatif mencoba membuat produk sendiri dari turunan daun kelor dan hasilnya lebih maju dari anggota KWT Ngudi Rejeki lainnya.

“Saya akui memang lebih maju karena didukung anggaran dan kreativitas dan jaringan perdagangan yang dimiliki oleh pemilik Kelorida Bantul,” katanya.

Dia mengaku senang ada anggotanya maju bahkan produksi olahan daun kelor direncanakan ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement