Advertisement
Meski Kesal Fans PSS Tewas Dikeroyok, Sultan HB X Mengaku Susah Membekukan Suporter Bola

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gubernur DIY yang juga Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan HB X menilai susah membekukan suporter karena kelompok ini berdiri sendiri dan tidak melalui badan hukum.
Sultan menilai pembekuan suporter bukan solusi untuk mencegah terjadinya kekerasan antarsuporter yang terjadi di DIY. Menurutnya pembekuan tidak proporsional. "Kalau dibekukan organisasi sing main sepak bola kan tidak proporsional," kata Sultan di Kompleks Kepatihan Selasa (30/8/2022).
Advertisement
Ia mengatakan kelompok suporter sebagai organisasi belum tentu didaftarkan berbadan hukum. Sebagian besar berdiri dari kelompok dan individu pecinta sepak bola. Oleh karena itu sangat sulit membekukan kelompok suporter. Terpenting kata Sultan, masing-masing harus membangun kesadaran mencegah terjadinya kekerasan.
"Kalau organisasi kelompok itu apa juga didaftarkan sebagai berbadan hukum, saya kira enggak. Sekadar berdiri saja itu tergantung mereka. Sulit juga, tetapi bagi saya yang perlu dibangun adalah kesadaran [untuk tidak melakukan kekerasan]," ujarnya.
HB X menambahkan penindakan terhadap pelaku kekerasan di Gamping Sleman saat ini sudah berproses di kepolisian. Sultan kembali menyampaikan rasa keprihatinannya kelompok suporter justru mengutamakan kekerasan.
BACA JUGA: Buntut Tewasnya Suporter, Bupati Sleman Ingin Pertemukan PSS dan PSIM
"Sudah berproses, kalau saya kenapa harus kekerasan, mereka menunggu orang lewat. Kalau itu memang ada kesengajaan bukan spontan, tetapi kenapa terjadi, kami prihatin mengapa kekerasan itu diutamakan. Dalam arti fisik ya sampai meninggal dan sebagainya, mengapa harus seperti itu?" ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Glagah Tropicolorun Sukses, Dispar Catat Peningkatan Kunjungan
- Buruh DIY Desak Revisi UU Ketenagakerjaan Berperspektif Gender
- Status Sentra Salak Sleman Terancam Hilang, Produksinya Tak Berkembang
- Pasar Godean Terapkan Parking Gate, Siap Uji Coba Tarif Progresif
- Kehadiran Satgas MBG Diklaim Perkuat Koordinasi Lintas OPD
Advertisement
Advertisement