Advertisement
Ini yang Dibahas Forum G20 Culture Ministers Meeting di Borobudur
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Pertemuan Menteri dan setingkat Menteri Kebudayaan dalam G20 Culture Ministers Meeting akan difokuskan membahas persoalan kebudayaan yang lekat dengan praktek hidup berkelanjutan pada 11-14 September di Candi Borobudur, Magelang. Kondisi pandemi Covid-19 yang menghantam global menjadi latar belakang agar anggota G20 ikut serta mempraktekkan tradisi seni dan budaya yang berkelanjutan untuk bangkit.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, Hilmar Farid mengatakan, Kemendikbudristek akan memimpin pembahasan lima agenda prioritas bidang kebudayaan meliputi peran budaya sebagai pembuka kemungkinan dan pendorong pembangunan berkelanjutan, manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan dari kebijakan berbasis budaya, dan upaya untuk menjaga budaya sebagai kepentingan bersama dan memperkuat perlawanan terhadap perdagangan gelap kekayaan budaya.
Advertisement
"Selanjutnya ada pentingnya perluasan dan pemerataan akses terhadap produk budaya dan manfaat ekonomi budaya serta mobilisasi sumber daya internasional untuk pemulihan berkelanjutan melalui inisiasi Dana Global untuk Pemulihan Seni dan Budaya," kata Hilmar kepada wartawan di Jogja, Minggu (12/9/2022).
Dia menerangkan, pertemuan itu akan memuat dua agenda utama yakni pertemuan pejabat tinggi (senior official meeting) G20 pada 12 September dan pertemuan tingkat menteri G20 bidang kebudayaan pada 13 September. "Pertemuan tingkat menteri kebudayaan negara G20 ini untuk mengambil sikap bersama tentang jalan kebudayaan untuk menjaga bumi lestari," kata Hilmar.
Hilmar menambahkan, dalam forum G20 ini negara-negara anggota diajak untuk berkomitmen dalam menjaga paradigma pembangunan agar senantiasa melibatkan unsur kebudayaan yang memberi manfaat bagi keberlanjutan pelestarian lingkungan bumi."Forum G20 di Borobudur ini jadi pijakan untuk membentuk dana global bagi pemulihan di bidang kebudayaan," ujarnya.
BACA JUGA: Warga di Sleman Turun ke Jalan Tolak Keberadaan LDII
Selain pertemuan sederet perhelatan budaya akan disuguhkan di Kawasan Candi Borobudur dan desa-desa di sekitarnya. Kegiatan tersebut meliputi antara lain Ruwatan Bumi, Indonesia Bertutur, G20 Orkestra Borobudur, Kirab Budaya, Rapat Raksasa, dan beragam kegiatan budaya lain yang melibatkan lebih dari 2.500 seniman, pelaku budaya, dan masyarakat dari Indonesia dan negara sahabat.
"Harapan kami para delegasi dapat mengambil inspirasi dari praktik-praktik hidup berkelanjutan yang menjadi tradisi di Indonesia dan menjadikannya sebagai jawaban atas tantangan-tantangan global seperti ekonomi dan lingkungan," ucap Hilmar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement