Ada Pembangunan Jembatan, Omzet Sate Pak Pong Turun Drastis
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pengelola kuliner berbahan dasar daging kambing Pak Pong mengeluhkan terjadinya penurunan omzet setelah adanya pembangunan jembatan kali Belik atau di barat simpang empat Jejeran yang berakibat penutupan total jalur tersebut.
Dzakiron atau akrab disapa Pak Pong mengatakan penurunan omzet setelah adanya pembangunan jembatan dan penutupan jalur menurun drastis terutama di hari-hari biasa. “Kalau akhir pekan masih mending lumayan banyak pengunjung tapi kalau hari bisa sepi,” katanya, Kamis (22/9/2022).
Advertisement
Ia tidak menyebut berapa omzet yang turun, namun jika dihitung jumlah kambing yang dipotong saat ini hanya 20-25 ekor di hari biasa. Sementara sebelum adanya penutupan jalan biasanya dalam sehari bisa motong kambing 45-50 ekor.
Menurutnya, sebenarnya masih ada ada jalur kampung untuk bisa menuju Pak Pong, namun sebagian besar wisatawan tidak tahu jalan. Banyak wisatawan yang kesasar saat melintasi jalur kampung. Namun untuk rombongan wisatawan yang sudah langganan dan memiliki nomor kontak Pak Pong biasanya akan dijemput dan diarahkan oleh karyawannya melalui jalur kampung.
Baca juga: Lubang di Lapisan Ozon Bumi Segera Tertutup
Namun untuk wisatawan perorangan kesulitan sehingga banyak wisatawan yang tadinya mau ke Pak Pong terpaksa mengurungkan niatnya karena tidak menemukan jalan, terutama pengunjung yang dari arah Jalan Imogiri Timur, “Ini berdampak pada penurunan omzet 40-60%,” katanya.
Pak Pong memahami pembangunan jembatan itu merupakan proyek pemerintah yang sangat penting untuk pelebaran jalan. Namun ia berharap pembangunan jembatan bisa dikebut, jangan sampai melebihi bulan Desember tahun ini karena Desember merupakan waktu kunjungan wisatawan ke Jogja dan Bantul khususnya saat libur Natal dan Tahun Baru.
“Harapan saya sebelum Desember jembatan sudah bisa beroperasi karena Desember kan banyak wisatawan,” katanya.
Sebagaimana diketahui pembangunan jembatan sudah dimulai sejak Agustus lalu, bahkan penutupan jalan sudah dilakukan sejak 8 Agustus dan rencananya pembangunan jembatan akan selesai pada pertengahan Desember mendatang sehingga akhir Desember jembatan kali Belik sudah bisa beroperasi kembali.
Jembatan tersebut dibangun karena kondisinya terlalu sempit. Selain itu secara konstruksi juga sudah harus diperbaharui. Jembatan tersebut akan dibangun ulang atau jembatan lama dibongkar total dan digantikan dengan jembatan baru yang lebih lebar. Pembangunan jembatan dengan anggaran sekitar Rp2,9 miliar tersebut nantinya memiliki lebar tujuh meter plus di kanan kirinya trotoar atau untuk pejalan kaki yang masing-masing satu meter. Sehingga total lebar jembatan menjadi sembilan meter.
Sementara panjang jembatan sekitar 16 meter lebih panjang dari jembatan yang eksis saat ini. Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) sudah melakukan kontrak dengan perusahaan pembangun jembatan bahwa pembangunan jembatan membutuhkan waktu sekitar lima bulan atau sampai pertengahan Desember mendatang.
Dengan adanya pembangunan jembatan tersebut, warga maupun wisatawan yang ingin ke kawasan kulinir daging kaming di Jalan Sultan Agung harus mencari jalur alternatif. Karena jalan ditutup dari mulai simpang empat Jejeran sampai simpang empat Sudimoro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
Advertisement
Advertisement