Teseret Ombak, Guru Besar UGM Meninggal di Pantai Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM Prof Samekto Wibowo, 78, meninggal dunia karena terseret ombak di Pantai Indrayanti di Kalurahan Tepus, Tepus, Sabtu (24/9/2022) siang. Tim SAR sudah berupaya memberikan pertolongan, namun nyawa korban tak dapat diselamatkan.
Peristiwa kecelakaan laut ini bermula saat korban bersama teman alumni Fakultas Kedokteran UGM Angkatan 61-63 menyelenggarakan reuni dengan berwisata ke Pantai Indrayanti. Rombongan tiba di pantai sekitar pukul 11.00 WIB.
Advertisement
Setelah beristirahat sejenak, SW Bersama seorang rekan memutuskan untuk berfoto-foto di pantai. Nahasnya saat berfoto tiba-tiba datang gelombang tinggi dan menerjang tubuh korban terseret ke tengah.
Melihat kejadian ini, tim SAR yang berjaga berusaha memberikan pertolongan dengan mengevakuasi korban. Tubuh SW dapat diselamatkan dan dibawa ke tepi namun dalam keadaan tak sadarkan diri.
Baca juga: Pelajar Asal Semarang Terseret Ombak di Parangkusumo
Pertolongan lanjutan pun dilakukan dengan membawa korban ke Puskesmas 1 Tepus. Namun pada saat diperiksa dokter, SW sudah dinyatakan meninggal dunia.
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah 1 DIY di Pantai Baron, Surisdiyanto membenarkan adanya seorang pengunjung yang meninggal dunia karena terseret ombak di Pantai Indrayanti. Berdasarkan pada kartu identitas, korban berprofesi sebagai guru besar fakultas kedokteran UGM. Saat ditemukan, SW dalam keadaan tak sadarkan diri dengan mulut mengeluarkan busa. “Kemungkinan kebanyakan minum air sehingga tidak sadarkan diri,” katanya, Sabtu sore.
Dia menjelaskan, upaya pertolongan sudah diberikan dengan membawa ke puskesmas. Namun, nyawa korban tidak bisa diselamatkan. “Sudah diperiksa oleh dokter dan sudah dalam kondisi meninggal. Selanjutnya, jasad korban dibawa ke RSUD untuk kemudian diserahkan ke keluarga,” katanya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Koordinator SAR Satlinmas Wilayah 1 DIY, Marjono. Ia berharap kepada pengunjung untuk terus berhati-hati saat bermain di pantai.
Gelombang Tinggi
Berdasarkan rilis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ada potensi kenaikan gelombang mulai 24-26 September 2022. Ketinggian gelombang diprediksi antara 4-6 meter.
“Saat kejadian juga pas terjadi kenaikan gelombang,” katanya.
Marjono berharap peristiwa ini menjadi pelajaran sehingga peristiwa yang sama tidak terulang kembali. Ia mengingatkan keselamatan pengunjung tidak menjadi tugas dari anggota SAR, tapi sangat bergantung kepada diri sendiri.
“Kami hanya membantu dan mengingatkan untuk tidak bermain di area berbahaya. Laka di Pantai Indrayanti sebenarnya petugas SAR sudah mengingatkan tapi kurang dihiraukan hingga tubuh korban terseret ombak,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Jumat 22 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Program WASH Permudah Akses Air Warga Giricahyo
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Jumat 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Jumat 22 November 2024: Di Kantor Kelurahan Godean
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Advertisement