Advertisement
Pekerja Informal Tertarik Manfaat BPJS Kesehatan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Linus Kelbulan, 26, seorang pekerja informal tertarik mengikuti program BPJS Kesehatan lantaran manfaatnya yang dinilai cukup optimal. Bagi pekerja informal seperti dirinya, terdaftar di BPJS Kesehatan jadi semacam persiapan jika sewaktu-waktu sakit sehingga tidak lagi perlu mengeluarkan biaya.
Linus menyebut awalnya dia belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan dan abai dengan tabungan atau asuransi kesehatan. Padahal risiko sakit yang tidak diketahui kapan muncul bisa saja terjadi setiap saat. Oleh karenanya, pada tahun lalu saat pandemi Covid-19 melanda, dia berinisiatif untuk mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Kesehatan.
Advertisement
"Waktu itu direkomendasikan saudara dan teman, karena mereka juga sudah jadi peserta. Awalnya ragu-ragu, tapi setelah melihat manfaatnya secara langsung saya mendaftarkan diri," katanya, Kamis (29/9/2022).
Menurut Linus, pengalamannya sakit pada tahun 2021 lalu juga menjadi faktor dirinya mantap mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Kesehatan. Saat itu, ia menunjukkan gejala terpapar Covid-19, namun setelah dites dirinya negatif Covid-19. Hasil pemeriksaan menunjukkan ia mengidap penyakit influenza akut.
"Saya dirawat selama dua hari di rumah sakit dan pemulihan mencapai waktu satu minggu. Biaya keluar cukup lumayan karena saat itu masih pandemi dan otomatis berdampak pada pendapatan, makanya saya nekat untuk mendaftar BPJS Kesehatan setelah sembuh," urainya.
Ia mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Kesehatan kelas 3 dengan iuran senilai Rp35.000 per bulan. Menurutnya jumlah itu tergolong murah bagi pekerja sektor informal seperti dirinya yang belum mempunyai pendapatan tetap per bulan. Pengurusan pendaftaran pun disebutnya cukup sederhana dan tak terlalu repot soal administrasi.
"Cepat sekali proses pendaftaran, tidak memakan waktu yang lama. Karena kebetulan berkas sudah lengkap dan saya mendaftar via online," katanya.
Sejak terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, ia mengaku belum pernah menggunakannya. Ia mengaku lega setelah terdaftar dan menjadi peserta BPJS Kesehatan lantaran sudah merasa aman dan tidak repot memikirkan biaya jika sewaktu-waktu terpapar sakit.
"Belum pernah menggunakan sejak mendaftar, tapi saya sudah merasa lebih aman karena sudah terkover dengan BPJS Kesehatan, jadi keperluan yang dulu mungkin untuk tabungan kesehatan bisa dialihkan ke biaya yang lain," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sempat Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,0, Kini Masjid Al-Hidayah Bandung Jadi Ramah Gempa
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Bencana Hidrometeorologi: Ada 36 Titik Lokasi Terdampak di Sleman, 3 Orang Luka
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
- Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
- Rektor UGM hingga Pembimbing Akademik Digugat ke PN Sleman karena Masalah Ijazah
Advertisement