Advertisement
Ini Wilayah di Sleman yang Rawan Bencana Saat Cuaca Ekstrem
![Ini Wilayah di Sleman yang Rawan Bencana Saat Cuaca Ekstrem](https://img.harianjogja.com/posts/2022/10/04/1113672/hujan-petir.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman mengimbau warga yang tinggal di wilayah lereng untuk lebih waspada pada cuaca ekstrem. Kepala BPBD Sleman, Makwan mengatakan di kawasan lereng ada kecuraman, sehingga ada potensi bahaya seperti longsor.
"Kalau di lereng jadi aliran deras. Kecuraman yang tinggi ada daya rusak," paparnya, Senin (3/10/2022).
Advertisement
Beberapa kecamatan yang menurutnya perlu waspada seperti di Cangkringan, Pakem dan lokasi lain yang berada di perbukitan. Antisipasi BPBD Sleman jika terjadi bencana di antaranya dengan menyiapkan tim reaksi cepat yang siap sedia selama 24 jam. Dengan peralatan dan personil yang siap dalam kondisi kedaruratan.
"Teman-teman relawan siap digerakkan saat kondisi darurat, lalu sarana prasarana penyelamatan jiwa seperti ambulans siap sedia," ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, yang perlu lebih diwaspadai adalah adanya potensi cuaca ekstrem, bukan kapan masuknya musim hujan. Karena cuaca ekstrem kerap melebihi daya dukung wilayah.
BACA JUGA: Ini Daftar Nama Tim Investigasi Tragedi Kanjuruhan
"Kalau hujan rutin musim hujan kan lahan masih mampu. Cuaca ekstrem ini yang perlu diperhatikan, karena cuaca ekstrem hampir dipastikan ada dampak," lanjutnya.
Kepala kelompok data dan informasi BMKG Stasiun klimatologi Sleman, Etik Setyaningrum menyampaikan secara umum wilayah DIY masuk periode masa peralihan dari musim kemarau ke musim pancaroba. Pada masa peralihan ini, cuaca ekstrem berpotensi sering terjadi pada siang-sore sampai menjelang malam.
"Diperkirakan awal musim hujan di wilayah DIY pada Oktober Dasarian II atau pertengahan Oktober, yang artinya potensi hujan sudah mulai konsisten," ucapnya.
Adanya potensi cuaca ekstrem ini masyarakat dihimbau untuk waspada pada potensi genangan, banjir, longsor, bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor di dekat bantaran sungai," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182734/palestina-hancur.jpg)
Jerman Bantah Netanyahu yang Menyebut Tak Ada Korban Sipil di Rafah
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
- Sebuah Gudang di Bantul Terbakar, Kerugian Materiil Capai Puluhan Juta
- Palestina Tuding Komite Olimpiade Internasional Terapkan Standar Ganda Terhadap Israel
- Jadwal Layanan SIM di Gunungkidul Jumat-Sabtu 26-27 Juli 2024
Advertisement
Advertisement