Cuaca Ekstrem Mengancam, Anggaran Penanggulangan Bencana Jogja Justru Menipis
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Anggaran penanggulangan bencana di Kota Jogja semakin menipis. Padahal ancaman bencana hidrometeorologi mengancam seiring dengan masuknya musim hujan.
Hingga bulan ini, anggaran penanggulangan bencana yang diposkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hanya tersisa puluhan juta rupiah.
Advertisement
Kepala Pelaksana BPBD Kota Jogja, Nur Hidayat menjelaskan, secara khusus dana untuk penanganan bencana tertentu tidak ada dianggarkan oleh BPBD Jogja. Pasalnya, penanggulangan bersifat antisipatif yang dibagi ke dalam beberapa bidang berupa pencegahan, kedaruratan, serta rehabilitasi rekonstruksi.
"Khusus untuk bencana tertentu memang tidak ada, tetapi bencana itu sifatnya terkait dengan aspek pencegahan, darurat, dan rehabilitasi rekonstruksi," kata Nur, Kamis (13/10/2022).
BACA JUGA: Jumlah Stok Darah di PMI DIY 13 Oktober 2022
Menurut Nur, upaya pencegahan dilakukan dengan pembentukan rintisan Kampung Tangguh Bencana (KTB) atau penyuluhan. Kemudian untuk bidang kedaruratan dilakukan dengan program tanggap cepat, asesmen maupun penanganan dini atas insiden kebencanaan.
Sementara di bidang rehabilitasi rekonstruksi diupayakan dengan perbaikan sarana dan prasarana serta infrastruktur yang rusak akibat bencana.
"Misalnya untuk rehabilitasi dan rekonstruksi itu ada yang bantuan rumah, satunya Rp20 juta, tergantung kejadian juga," kata Nur.
Menurut Nur, pada tahun ini anggaran untuk rehabilitasi rekonstruksi ada sebanyak Rp400 juta. Sebanyak Rp200 juta sudah digunakan untuk memperbaiki dua talut yang berada di area Gambiran dan juga Terban.
Nur menyebut, alokasi perbaikan untuk talut otomatis sudah habis pada tahun ini, pihaknya juga tidak mengajukan anggaran tambahan pada APBD Perubahan lalu.
"Tahun ini memang anggaran untuk talut sudah habis, kalau ada yang perlu diperbaiki lagi kita akan kolaborasi dengan Dinas PU [DPUPKP Kota Jogja]," katanya.
Dia menambahkan, dalam perbaikan atau pembangunan talut dengan volume yang cukup besar kadang proses pembangunannya dilakukan oleh DPUPKP Jogja.
BACA JUGA: Anaknya Wisuda Dokter UGM, Panglima TNI: Keluarga Kami Tidak Ada yang Dokter
Sementara talut dengan volume yang agak kecil ditangani oleh pihaknya. Pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan dinas PU setempat jika sewaktu-waktu terdapat talut rusak yang perlu diperbaiki.
Analis Kebijakan Ahli Muda kelompok Substansi Rehabilitasi Rekonstruksi BPBD Jogja, Iswari Mahendrarko menyebutkan, sampai bulan ini, anggaran untuk rehabilitasi dan rekonstruksi kebencanaan tersisa sebanyak Rp45 juta.
Jumlah itu masih dikurangi lagi dengan rencana penyaluran bantuan senilai Rp12 juta dalam waktu dekat. Kecukupan anggaran ini menurutnya masih relatif dan bergantung pada insiden bencana ke depannya. "Mengenai cukup atau tidaknya ya relatif dan tergantung kondisi bencana seperti apa dan semoga pas dan cukup," kata dia.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat di wilayah rentan seperti pemukiman padat, bantaran sungai dan yang berdekatan dengan pohon perindang untuk senantiasa melakukan pengecekan dan mitigasi untuk meminimalkan kejadian akibat hujan ataupun angin.
Hal ini sedikit banyak tentu akan mempengaruhi kesiapan masyarakat untuk menghadapi cuaca yang terus menerus hujan berintensitas lebat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan ASN Gunungkidul Akan Pensiun Awal 2025, BKPPD Ingatkan Mengenai Post Power Syndrome
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Kamis 12 Desember 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Stasiun Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal KRL Solo-Jogja Kamis 12 Desember 2024: Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Kamis 12 Desember 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara Kamis 12 Desember 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan YIA
Advertisement
Advertisement