Advertisement
Sikapi Bencana Hidrometeorologi, Warga Perlu Pantau Cuaca lewat Medsos Resmi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Warga diminta memantau perkembangan informasi cuaca lewat media sosial (medsos)) resmi instansi pemantau cuaca dan informasi kebencanaan demi mengantisipasi timbulnya insiden saat memasuki masa rawan bencana hidrometeorologi.
Alasannya, beberapa hari ke depan kondisi cuaca diprediksi terus mengalami hujan dengan intensitas yang beragam.
Advertisement
“Medsos tidak hanya yang untuk senang-senang dan hiburan saja. Kalau cuaca seperti ini ya pantau terus medsos BMKG, Staklim, dan info kebencanaan untuk antisipasi dan kewaspadaan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY, Biwara Yuswantana, Sabtu (15/10/2022).
Kewaspadaan masyarakat dalam kondisi cuaca seperti sekarang harus ekstra. Antisipasi terhadap insiden kebencanaan juga mesti dilakukan secepat dan seoptimal mungkin.
Masyarakat juga diminta mengecek kondisi lingkungan dan area tinggal masing-masing, jika terdapat kondisi yang disinyalir bakal berpotensi menimbulkan bencana harus segera ditangani.
Perda tata ruang yang telah dikeluarkan Pemda DIY telah memetakan area rawan kebencanaan. Kawasan rawan bencana geologi yakni erupsi Merapi, kawasan rawan bencana gempa dan tsunami di selatan pinggir pantai, rawan longsor di pegunungan Menoreh serta Seribu sedangkan banjir seperti di Imogiri, Pundong dan Kretek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
- Dibuka Mulai 14 Juli, Sekolah Rakyat SMA di Bantul Tampung 200 Siswa dari Keluarga Miskin Ekstrem
Advertisement
Advertisement