Advertisement
Sikapi Bencana Hidrometeorologi, Warga Perlu Pantau Cuaca lewat Medsos Resmi
Sukarelawan kebencanaan mengevakuasi pohon tumbang di wilayah Tempel, Jumat (28/2/2020). - Istimewa/BPBD Sleman\\n
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Warga diminta memantau perkembangan informasi cuaca lewat media sosial (medsos)) resmi instansi pemantau cuaca dan informasi kebencanaan demi mengantisipasi timbulnya insiden saat memasuki masa rawan bencana hidrometeorologi.
Alasannya, beberapa hari ke depan kondisi cuaca diprediksi terus mengalami hujan dengan intensitas yang beragam.
Advertisement
“Medsos tidak hanya yang untuk senang-senang dan hiburan saja. Kalau cuaca seperti ini ya pantau terus medsos BMKG, Staklim, dan info kebencanaan untuk antisipasi dan kewaspadaan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY, Biwara Yuswantana, Sabtu (15/10/2022).
Kewaspadaan masyarakat dalam kondisi cuaca seperti sekarang harus ekstra. Antisipasi terhadap insiden kebencanaan juga mesti dilakukan secepat dan seoptimal mungkin.
Masyarakat juga diminta mengecek kondisi lingkungan dan area tinggal masing-masing, jika terdapat kondisi yang disinyalir bakal berpotensi menimbulkan bencana harus segera ditangani.
Perda tata ruang yang telah dikeluarkan Pemda DIY telah memetakan area rawan kebencanaan. Kawasan rawan bencana geologi yakni erupsi Merapi, kawasan rawan bencana gempa dan tsunami di selatan pinggir pantai, rawan longsor di pegunungan Menoreh serta Seribu sedangkan banjir seperti di Imogiri, Pundong dan Kretek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Hiu Paus Sepanjang 5 Meter Terdampar di Pantai Glagah Kulonprogo
- Pemkot Jogja Turunkan 25 Ton Sampah Organik dengan 1.000 Ember
- Reservasi Jeep Merapi Capai 20 Persen Jelang Libur Nataru
- Pemkab Kulonprogo Raih Penghargaan IGA Award dari Kemendagri
- Gunungkidul Lautan Bakmi, Ribuan Porsi Bakmi Ludes dalam Sekejap
Advertisement
Advertisement





