Advertisement

Promo November

Vaksin PMK di Gunungkidul Masih Jauh dari Target

David Kurniawan
Minggu, 23 Oktober 2022 - 20:17 WIB
Budi Cahyana
Vaksin PMK di Gunungkidul Masih Jauh dari Target Ilustrasi vaksinasi sapi positif PMK. - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul terus melakukan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK). Total sudah ada sekitar 18.000 ekor sapi yang disuntik vaksin.

Meski demikian, capaian yang ada masih jauh dari target. Pemerintah Pusat menargetkan vaksinasi sebesar 69% dari populasi ternak sapi di setiap daerah.

Advertisement

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Wibawanti Wulandari mengatakan populasi sapi di Gunungkidul mencapai 157.000 ekor. Sesuai dengan target dari pemerintah, sasaran vaksin sekitar 108.000 ekor.

“Capaiannya sekarang baru sekitar 18.000an ekor,” katanya, Minggu (23/10/2022).

Menurut dia, vaksinasi PMK terhadap hewan ternak akan terus dilakukan. Apabila tidak bisa terpenuhi di tahun ini, vaksinasi dilanjutkan di 2023.

“Proses jalan terus dan untuk hewan yang sudah divaksin ditandai dengan barcode di bagian kuping. Saat di-scan akan terlihat data ternak dan pemiliknya,” katanya.

Wibawanti mengakui stok vaksin tidak ada masalah karena hingga sekaang masih memiliki persediaan sebanyak 205.000 dosis. Total hingga sekarang ada 1.302 hewan ternak terindikasi PMK. Dari jumlah ini, yang dinyatakan sembuh sebanyak 611 ekor, 19 ekor mati dan 12 ekor dilakukan pemotongan paksa.

“Untuk potong paksa, dagingnya masih bisa dikonsumsi. Tapi, untuk bagian kepala, jeroan dan kaki harus dikubur karena sudah terserang virus,” katanya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Retno Widiastuti mengatakan upaya pencegahan terus dilakukan. Terlebih lagi, hingga sekarang Gunungkidul masih berstatus zona merah. “Pencegahan bisa dilakukan dengan penyemprotan disinfektan di area kandang secara rutin,” katanya.

Retno menjelaskan jawatannya menerjunkan 27 petugas. Jumlah ini terdiri dari PNS dokter hewan struktural 6 orang, fungsional lapangan 16 orang dan paramedik 5 orang. “Memang ada kendala. Salah satunya luasan wilayah menjadi catatan, tapi upaya penananganan dan penanggulangan terus dilakukan,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Jogjapolitan | 2 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Ini Motifnya

News
| Minggu, 24 November 2024, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement