Advertisement

Kelurahan Giwangan Tingkatkan Penanggulangan dan Edukasi HIV/AIDS

Triyo Handoko
Senin, 24 Oktober 2022 - 23:27 WIB
Budi Cahyana
Kelurahan Giwangan Tingkatkan Penanggulangan dan Edukasi HIV/AIDS Suasana workshop dan edukasi HIV/AIDS yang dilakukan dua hari oleh Kelurahan Giwangan pada masyarakatnya. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kelurahan Giwangan, Kemantren Umbulharjo, Kota Jogja, rutin melakukan sosialisasi HIV/AIDS sebagai bentuk penanggulangan penyakit ini. Sosialisasi dilakukan untuk mengikis misinformasi dan stigma terhadap pengidap HIV/AIDS.

Lurah Giwangan Dyah Murniwarini menyebut penanggulangan HIV/AIDS di kelurahannya dilakukan oleh Warga Peduli AIDS (WPA). “Wadah WPA kami bentuk memang untuk tujuan tersebut sejak lebih dari tiga tahun yang lalu, sebagai garda terdepan untuk melakukan sosialisasi, edukasi, hingga pendampingan,” jelasnya, Senin (24/10/2022).

Advertisement

Dyah menyebut masih banyak warganya yang tak mengenal HIV/AIDS dengan tepat. “Misalnya mereka masih beranggapan hanya dengan salaman bisa tertular, itu kan informasi keliru yang dapat menghambat pengidap, itu kami luruskan lewat WPA,” ujarnya.

WPA kerap bekerja sama dengan berbagai lembaga swadaya. “Rutinnya dengan badan CSR RS Bethesda, dengan dinkes juga kerap bikin kegiatan workshop terakhir akhir September lalu,” katanya.

Jogja menargetkan pada 2030 nihil stigma, nihil kasus meninggal, dan nihil penambahan kasus HIV/AIDS. Kelurahan Giwangan akan turut berkontribusi mewujudkan target tersebut. “Harapannya target tersebut terwujud di kelurahan kami dulu sebagai bentuk dukungan mencapai target itu dalam skup Jogja,” ucapnya.

Ketua WPA Giwangan Aceng Kurnia menyebut tantangan dalam melakukan edukasi adalah pemahaman keliru soal HIV/AIDS yang sudah mengakar. “Stigma HIV/AIDS itu terlalu kuat jadi agak sulit tapi pelan-pelan dan bertahap kami jelaskan ke masyarakat luas,” katanya, Senin siang.

BACA JUGA: Begini Cerita Ibu dari Bayi di Bantul yang Meninggal Duniia karena Gagal Ginjal, Penyebababnya Masih Misterius

Aceng tak mengetahui secara rinci kasus HIV/AIDS di Kelurahan Giwangan. “Kalau ada atau tidak kurang tahu karena stigmanya saja masih kuat, mungkin pengidap kalau mau membuka statusnya juga tidak gampang juga, tapi semoga tidak ada,” jelasnya.

Tantangan menjalankan WPA, jelas Aceng, adalah anggaran. “Selama ini agak susah dapet anggaran, jadi lebih ke swadaya saja selama ini, gotong royong bersama,” katanya.

Jumlah pengurus WPA Giwangan sendiri ada lima orang. “Sejak dibentuk pengurusnya lima orang, tapi kami sudah ada kader-kader di setiap RW jadi memudahkan edukasi yang kami lakukan,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement