Advertisement
Begini Cerita Ibu dari Bayi di Bantul yang Meninggal Dunia karena Gagal Ginjal, Penyebabnya Masih Misterius

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ibu dari bayi di Bantul yang meninggal dunia karena gagal ginjal menceritakan kronologi anaknya jatuh sakit hingga meninggal dunia akibat penyakit yang sampai sekarang masih diselubungi misteri.
Dalam Talkshow Kasus Gagal Ginjal Akut: Waspada Memilih Obat untuk Buah Hati yang diadakan Harian Jogja dan disiarkan lewat Youtube Harian Jogja, Senin (24/10/2022), Yuni W. Anggraeni menceritakan awal mula anaknya sakit hingga meninggal dunia.
Yuni sekeluarga mengalami infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA. Pada Sabtu, 17 September 2022, Yuni batuk dan pilek yang diawali demam. Keesokan harinya, anaknya yang berusia tujuh bulan mulai terserang demam dan Senin, 19 September 2022 mulai kejang. Anaknya juga diare dan urinenya berkurang. Sepekan kemudian, buah hatinya meninggal dunia.
Saat Yuni jatuh sakit, anaknya terlihat lemas dan sulit tidur.
“Anak saya setelah makan biasanya tidur. Ini agak kesulitan untuk tidur,” kata Yuni.
Malam hari berikutnya anaknya demam, tetapi masih mau makan dan minum meeski buang air kecilnya relatif berkurang.
“Apa yang ia makan, dikeluarkannya hampir seperti itu,” kata Yuni.
Setelah itu, anaknya mulai pucat dan kurang fokus.
“Kami tidak menyangka kalau itu gejala kejang, karena tidak ada riwayat kejang di keluarga kami. Karena ASI sampai Senin masih kurang, saya berinisiatif untuk memberikan susu formula,” ujar Yuni.
Susu formula diberikan Yuni dua kali, pukul 16.00 WIB dan pukul 21.00 WIB. Setelah minum, tiba-tiba anaknya kejang makin parah lalu dibawa ke rumah sakit dan selanjutnya dirujuk ke PKU Muhammadiyah Gamping.
Di sana, anak Yuni diberi obat melalui dubur. Saat itu dokter menyatakan anak Yuni dalam kondisi shock dan kritis. Setelah itu, bayi tujuh bulan itu dialihkan ke instalasi gawat darurat (IGD). Kondisi bayi tersebut makin buruk sehingga dilarikan ke PKU Muhammadiyah Jogja. Di rumah sakit Muhammadiyah, si bayi tak juga membaik dan kemudian dibawa ke RSUP Dr. Sardjito. Di rumah sakit pusat itulah Yuni diberi tahu bahwa anaknya mengalami gagal ginjal akut.
BACA JUGA: Tingkatkan Kewaspadaan Gagal Ginjal Anak, Dinkes Jogja Perketat Pemeriksaan
Yuni mengaku tidak memberikan obat apapun ke anaknya selama demam dan sakit. Namun ia mengonsumsi paracetamol tablet bermerek Sanmol dua kali ketika ia demam. Yuni belum berkonsultasi ke dokter ketika ia mengonsumsi Sanmol dalam kondisi menyusui.
“Karena setahu saya paracetamol tablet aman sesuai dengan dosisnya.”
Dokter RSUP Dr. Sardjito menyebut penyebab gagal ginjal akut yang diderita anak Yuni tak diketahui. Dengan demikian, penyakit itu benar-benar misterius.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

80 Kota dan Desa di Ukraina Berpotensi Banjir Akibat Bendungan PLTA Meledak
Advertisement

Pengin Nikmati Air Terjun Swiss dan Kebun Tulip ala Belanda, Objek Wisata Ini Cocok untuk Anda
Advertisement
Berita Populer
- Napak Tilas Pemkot Jogja, Ribuan ASN Diajak Berkeliling dengan Bersepeda
- Lengkap! Ini Jadwal KRL Jogja Solo Selasa 6 Juni 2023
- Ada Potensi Hujan di DIY Hari Ini, Simak Persebarannya!
- Seluk Beluk PSHT, Kelompok Pesilat yang Tawuran di Tamsis Jogja
- Rute dan Jam Keberangkatan Bus Damri ke YIA 6 Juni 2023
Advertisement
Advertisement