Advertisement

Indonesia Tingkatkan Kapasitas Ibu dan Anak bagi Perempuan Afganistan

Media Digital
Sabtu, 05 November 2022 - 06:27 WIB
Lajeng Padmaratri
Indonesia Tingkatkan Kapasitas Ibu dan Anak bagi Perempuan Afganistan Pembukaan bantuan hibah peningkatan kapasitas ibu dan anak kepada perempuan Afganistan yang diselenggarakan oleh pemerintah RI melalui BKKBN di Hotel Santika, Jogja, Jumat (4/11/2012). - Harian Jogja - Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJAPemerintah Republik Indonesia lewat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memberikan bantuan hibah peningkatan kapasitas ibu dan anak kepada perempuan Afganistan. Program ini merupakan bagian dari kerja sama antar kedua negara yang sudah terjalin sejak 2013 lalu.

Dalam rangka program ini, para peserta akan mendapatkan pemahaman tentang pengurangan risiko angka kematian ibu dan anak di Afganistan selama 4-10 November di Jogja. 

Advertisement

Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo mengatakan pergantian pemerintahan di Afghanistan memberikan peluang bagi Indonesia untuk terus melakukan pendekatan diplomatis kepada Afganistan. Salah satu mekanisme yang dapat dilakukan adalah melalui bantuan peningkatan kapasitas. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memberikan bantuan peningkatan kapasitas pada saat kunjungan Wakil Presiden RI ke Afganistan pada 2018 lalu.

"Oleh sebab itu pada 2022 Pemerintah Indonesia memberikan bantuan peningkatan kapasitas kepada para perempuan di Afghanistan. Melalui kegiatan ini diharapkan akan mendorong dan menciptakan people-to-people contact antara Indonesia dan negara penerima dengan menciptakan footprint Indonesia serta promosi pendidikan Indonesia," kata Hasto saat membuka acara tersebut melalui daring, Jumat (4/11/2022).

Menurutnya, ada beberapa pertimbangan yang melandasi diberikannya bantuan peningkatan kapasitas kesehatan ibu dan anak kepada perempuan Afganistan itu. Pertama, penanganan kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana relatif masih rendah di Afganistan. Kedua, melalui kegiatan ini diharapkan Indonesia dapat mempromosikan nilai-nilai pentingnya peran perempuan dalam mempersiapkan generasi muda untuk membangun masa depan Afghanistan.

Hibah bantuan diberikan melalui pelatihan itu melibatkan Aga Khan Development Network (AKDN) yang merupakan LSM yang bergerak di bidang sosial bertaraf internasional yang berpusat di Kabul, Afghanistan. AKDN telah dipercaya oleh pemerintah dan masyarakat Afghanistan yang selama ini senantiasa menjadi mitra pelaksana dalam setiap kerja sama kemanusiaan. Ada 15 peserta perempuan dan 10 peserta pendamping laki-laki yang diikutsertakan, mereka merupakan dokter umum, bidan, ahli gizi, penggiat/NGO atau LSM di bidang KB, kesehatan reproduksi, serta kesehatan ibu dan anak serta akademisi di bidang KB, kesehatan reproduksi, serta kesehatan ibu dan anak. 

"Pelatihan dilaksanakan secara tatap muka selama tujuh hari di DIY dalam bentuk in-class training dan field study ke sentra dan institusi terkait kesehatan ibu dan anak, serta keluarga berencana. Pemilihan Kota Jogja disebabkan oleh terdapat pusat diklat dan kampung percontohan (Quality Family Village Project) yang mendukung keberhasilan program kesehatan ibu dan anak," ucap Hasto. 

Ketua rombongan peserta pelatihan dari Afganistan, dr. Matiullah mengatakan perempuan merupakan salah satu unsur penting dalam proses perdamaian. Hal ini sejalan dengan upaya pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 di bidang kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana berupa penurunan angka kematian ibu dan anak di wilayah itu.

Saat ini Afghanistan dihadapkan dengan tingginya fertilitas penduduk pada angka 5,3 anak per wanita usia subur dan tingginya angka kematian ibu dan anak. Hal ini merupakan salah satu akibat dari perang yang berkepanjangan serta minimnya akses ke pendidikan terutama di wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai Taliban.

"Kami mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh pemerintah lewat hibah bantuan peningkatan kapasitas kesehatan ibu dan anak ini. Hasilnya kami harapkan bisa meningkatnya pengetahuan dan kapasitas peserta dan masyarakat umum mengenai pengelolaan kebijakan kesehatan ibu dan anak, serta keluarga berencana. Di samping itu, pelatihan diharapkan dapat membuat para peserta pelatihan, khususnya perempuan Afghanistan dapat berperan lebih banyak dalam menciptakan kesejahteraan keluarga, baik di bidang pendidikan, kesehatan maupun peningkatan ekonomi keluarga," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Es Krim Magnum Ditarik karena Mengandung Plastik dan Logam, Ini Kata BPOM

News
| Rabu, 24 April 2024, 17:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement