Advertisement
Kasus SD Muh Bogor, Polsek Gunungkidul Periksa 10 Orang

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Buntut ambruknya atap sekolah di SD Muhammadiyah Bogor, Playen, jajaran Satreskrim Polres Gunungkidul terus melakukan penyelidikan. Hingga sekarang sudah ada 10 saksi yang diperiksa mulai dari pihak sekolah, komite hingga rekanan yang mengerjakan pembangunan.
Kasatreskrim Polres Gunungkidul, AKP Mahardian Dewo Negoro mengatakan upaya penyelidikan terus dilakukan guna mengetahui secara pasti terkait dengan penyebab ambruknya atap sekolah di SD Muhammadiyah Bogor. Hingga sekarang sudah ada 10 saksi yang diperiksa.
Advertisement
“Ada dari pihak sekolah, komite [sekolah] hingga rekanan yang mengerjakan pembangunan,” kata Mahardian kepada wartawan, Rabu (9/11/2022).
Selain itu, untuk kepastian perkara juga mendatangkan tim ahli dari UGM. Menurut dia, bantuan dari tim ahli diperlukan guna mengungkap penyebab terjadinya peristiwa ambruknya atap sekolah. “Sudah datang hari ini dan melakukan pemeriksaan ke lapangan. Sejumlah barang dari lokasi kejadian dibawa untuk kajian,” katanya.
BACA JUGA: Atap Sekolah Ambruk Tewaskan Siswa di Gununungkidul, DPRD: Pengecekan Bangunan Jangan Sebatas Formalitas
Meski sudah memeriksa sejumlah saksi, Mahardian mengakui belum menetapkan tersangka dalam penyelidikan kasus ini. Menurut dia, perkembangan kasus masih menunggu kajian dari tim ahli yang melakukan kajian. “Belum ada tersangka. Untuk kasusnya juga menunggu perkembangan dari kajian tim ahli. Yang jelas, kami terus melakukan penyelidikan,” katanya.
Dosen Teknik Sipil UGM, Dr Muslikh mengatakan pihaknya diminta oleh melakukan kajian sebagai tim ahli. Kajian dilakukan untuk mengetahui tentang bangunan termasuk penyebab terjadinya kecelakaan.
“Kami dimita dari kepolisian. Polisi ingin tahu secara teknis , karena kami punya disiplin teknis sipil. Mudah-mudahan apa yang kami kaji bisa memberikan bantuan dalam penyelidikan,” katanya.
Meski demikian, Muslikh belum bisa memaparkan hasil pengamatan secara langsung. Ia berdalih, kepastian penyebab kecelakaan harus melalu kajian ilmiah.
Guna pengungkapan sudah mengumpulkan sejumlah barang bukti untuk mengetahui kualitas dari bangunan yang ada. “Harus dikaji terlebih dahulu dan tidak bisa hanya dengan pengamatan secara langsung di lapangan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
Advertisement
Advertisement