Advertisement
Masyarakat Sleman Diajak Berdaya Lewat Budi Daya Jamur
Advertisement
SLEMAN - Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) menggelar bedah buku Budidaya Jamur Tiram dengan Aneka Olahan dan Pemasarannya di Sasana Gulat, Sidoarum, Godean, Senin (14/11/2022). Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat bisa berdaya dan mandiri secara ekonomi.
Ketua Komisi D DPRD DIY Koeswanto mengatakan pihak-pihak yang diundang adalah kelompok yang diperjuangkan melalui program Bantuan Keuangan Khusus (BKK). Melalui kegiatan ini masyarakat bisa belajar dan BKK ini ditujukan untuk budidaya jamur.
Advertisement
"Kebetulan tema bedah buku yang diambil budi daya jamur tiram, sudah pas kami berjuang BKK. Kami harap kegiatan ini benar-benar bisa dirasakan manfaatnya," ucapnya Senin (14/11/2022).
Dia berharap agar ilmu yang diperoleh dari bedah buku ini bisa diaplikasikan. Menurutnya masyarakat yang ingin berjuang meningkatkan taraf hidupnya harus didukung.
"Sehingga usaha budi daya jamur bisa dikelola dengan baik. Dengan majunya teknologi masyarakat bisa jual produknya hanya dengan handphone. Kami berharap masyarakat bisa benar-benar berwirausaha," harapnya.
Koeswanto mengatakan ke depan hidup akan semakin sulit. Oleh karena itu perlu kesiapan dalam menghadapinya, termasuk bisa mandiri ekonomi. Mandiri ekonomi ini bisa dilakukan salah satunya dengan berwirausaha.
"Enggak ada salahnya ibu-ibu ini punya penghasilan sendiri, perempuan ini setara dan bisa sukses."
Kepala Seksi Pengembangan Minat dan Budaya Baca DPAD DIY Hardi Nugroho mengatakan melalui kesadaran membaca, wawasan dan pengetahuan akan semakin terbuka. Melalui membaca, masyarakat akan semakin tahu sehingga bisa berkarya dan berdaya.
"Sebuah gagasan inovasi untuk pemberdayaan masyarakat terkait budi daya jamur, sehingga nanti setidaknya bapak dan ibu bisa meningkatkan aktivitas dan membangun sisi-sisi ekonomi," ujarnya.
Pembedah buku Budidaya Jamur Tiram dengan Aneka Olahan dan Pemasarannya, Muhajjah Sarantini mengatakan jamur bisa menjadi alternatif pengganti protein. Selain itu permintaan pada jamur juga tinggi sehingga ini bisa dilihat sebagai peluang usaha.
"Budidayanya juga tidak butuh lahan dan modal besar, selain itu juga fleksibel karena tidak perlu terus-terus dipantau. Kasarannya tinggal tunggu panen," ungkapnya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement