Advertisement

Buku Cinta Dua Cahaya Membedah Suka Duka Bahtera Rumah Tangga

Media Digital
Rabu, 16 November 2022 - 22:47 WIB
Budi Cahyana
Buku Cinta Dua Cahaya Membedah Suka Duka Bahtera Rumah Tangga Bedah buku Cinta Dua Cahaya di Joglo Pawirosumarto, Senin (14/11/2022). - Harian Jogja

Advertisement

SLEMAN—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY menggelar bedah buku Cinta Dua Cahaya di Joglo Pawirosumarto, SlemanSenin (14/11/2022). Buku yang ditulis oleh Ida Nur Laila menceritakan kisah nyata dari penulis terkait kehidupan berumahtangga.

Anggota DPRD DIY Komisi D, sekaligus Pembedah Buku Sofyan Setyo Darmawan mengatakan buku ini menceritakan kisah nyata yang inspiratif, karena banyak yang bisa dicontoh. Buku ini cocok dibaca untuk orang yang sudah menikah dan belum menikah.

"Bagaimana ketika hadapi persoalan, bagaimana komunikasi dibangun, interaksi dengan mertua masing-masing dan orang tua masing-masing," ucapnya.

Melihat kondisi objektif saat ini, jumlah perceraian terhitung tinggi. Di DIY saja jumlah perceraian dalam satu tahun lebih dari 5.000 kasus. Menurutnya tidak semua perceraian buruk, namun biasanya ada bibit keretakan.

"Ini sudah fakta fenomena setiap tahun keretakan hubungan rumah tangga selalu ada dan dalam jumlah yang selalu banyak. Angkanya sangat memprihatinkan setiap tahun di DIY provinsi yang kecil dengan lima kabupaten ini lebih dari 5.000 pasang bercerai."

Buku inspiratif ini menurutnya bermanfaat untuk membangun ketahanan keluarga. Karena kadang-kadang orang yang belum menikah berekspektasi tentang pernikahan adalah yang indah saja, buku ini menceritakan memang ada keindahan dan sangat banyak, namun terkadang ada riak-riaknya seperti di lautan.

"Kisah-kisah di sini sangat adaptif, sehingga bisa memaknai berbagai peristiwa di rumah tangga," paparnya.

Sofyan mengibaratkan jika Indonesia adalah bangunan, maka rumah tangga ini adalah batu batanya. Sehingga perlu ditata dengan baik dan kokoh. "Dengan demikian kami bisa berharap bangunan besar rumah Indonesia kokoh, besar dan meninggi."

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Sleman, Suci Iriani Sinuraya menyampaikan dia sangat merekomendasikan buku ini untuk dibaca. Fakta yang ada selama pandemi adalah tingkat perceraian melonjak.  

"Dan kebanyakan cerai gugat, artinya cerai yang dimintakan oleh pihak perempuan, perbandingannya 1:3. Lalu pernikahan anak usia dini meningkat, kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Kabupaten Sleman baik kekerasaan pada perempuan dan anak jumlahnya meningkat." (***)

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement