Advertisement
Datangi Petani Kulonprogo, Anies Baswedan Dicurhati soal Pupuk hingga Tengkulak

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO — Bakal Calon Presiden di Pemilu 2024, Anies Baswedan berkesempatan menemui petani di Kalurahan Srikayangan, Kapanewon Sentolo, Kulonprogo, Rabu (16/11/2022). Dalam kesempatan tersebut mantan Gubernur DKI Jakarta itu dicurhati berbagai persoalan yang dihadapi petani.
Sutopo, salah satu petani menggeluhkan soal mahalnya harga pupuk nonsubsidi. Saat ini harga pupuk nonsubsidi harganya mencapai Rp100.000 dari sebelumnya yang hanya Rp50.000 per sak.
Advertisement
Karena itulah ia berharap penyaluran pupuk bersubsisi bisa lancar dan tepat sasaran. Saat itu petani tetap memanfaatkan pupuk bersubsidi yang lebih murah namun penyalurannya kurang tepat sasaran.
“Saya harapkan nanti ada realisasi perbaikan masalah penyaluran subsidi pupuk yang digunakan pada musim tanam padi maupun musim tanam bawang merah, Pak. Karena di sini, di samping kami menanam padi, andalan kami adalah di hortikulturanya yaitu bawang merah dan cabai,” katanya.
BACA JUGA: Jalan Brosot-Sentolo Rusak Parah dan Membahayakan Pengendara, Truk Pasir Jadi Biangnya
Selain itu, Sutopo juga mengeluhkan maraknya tengkulak yang belakangan ini nekat memainkan harga. Kondisi itu cukup memberatkan bagi para petani terutama petani kecil.
“Kami sering dipermainkan oleh tengkulak. Harganya jadi jatuh, nah ini saya harapkan dari peran pemerintah nanti, seperti apa solusinya,” ujarnya.
Masalah lain yang dikeluhkan Sutopo adalah masalah bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi seperti Pertalite yang susah didapatkan, bahkan terkadang untuk mendapatkannya harus antre panjang.
Menanggapi keluhan tersebut, Anies menyampaikan ada solusi yang bisa dilakukan untuk mencegah persoalan tengkulak, salah satunya lewat program kerjasama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang telah dilakukannya saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Kami pernah melakukan itu di Jakarta, untuk komoditas-komoditas yang kami belanja. Kami belanja bawang merah, telur, padi jadi. Kami kerja dengan andalkan Gapoktan. Terus kami langsung punya kontrak dengan kelompok tani, sehingga ketika nanam itu tenang dengan harga yang pasti untuk beberapa tahun ke depan. Nah dengan itu juga kontraknya bisa dipakai untuk cari kredit, kredit untuk mekanisasi pertanian,” jelas Anies.
Sementara untuk persoalan lainnya Anies mengaku akan mencarikan solusinya. Saat ini pihaknya baru mengumpulkan persoalan yang dihadapi masyarakat, termasuk petani.
“Sekarang ini kami sedang belanja masalah pak, Kulo itu belanja supados terinventarisir [saya itu belanja supaya terinventarisir]. Setelah terinventarisir lajeng mangkih kita sedaya diskusi langkah nopo ingkang paling tepat [Setelah terinventarisir, kemudian nanti kita semua diskusi langkah apa yang paling tepat],” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ada Akun Instagram Judi Online yang Pernah Di-follow Gibran, Kini Kena Takedown Kementerian Komdigi
Advertisement

Garebeg Besar Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Digelar Hari Ini, Mulai Pukul 09.00 WIB
Advertisement
Berita Populer
- Periksa Kesehatan Hewan Kurban, Fakultas Peternakan UGM Terjunkan 25 Mahasiswa
- DLH Gunungkidul Ajak Masyarakat Merayakan Iduladha 2025 Tanpa Sampah Plastik
- Dispar DIY Sebut Libur Iduladha Wisatawan Tak Seramai Long Weekend Biasanya
- DPP Kulonprogo Siapkan Petugas Keswan untuk Iduladha di Seluruh Kapanewon
- Ini 10 SMP Terbaik di Kota Jogja Versi Hasil ASPD 2025
Advertisement
Advertisement