Advertisement

Promo November

Datangi Petani Kulonprogo, Anies Baswedan Dicurhati soal Pupuk hingga Tengkulak

Ujang Hasanudin
Rabu, 16 November 2022 - 14:37 WIB
Arief Junianto
Datangi Petani Kulonprogo, Anies Baswedan Dicurhati soal Pupuk hingga Tengkulak Bakal Calon Presiden 2024, Anies baswedan (tengah) saat berbincang-bincang dengan petani di Kalurahan Srikayangan, Kapanewon Sentolo, Rabu (16/11/2022). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO — Bakal Calon Presiden di Pemilu 2024, Anies Baswedan berkesempatan menemui petani di Kalurahan Srikayangan, Kapanewon Sentolo, Kulonprogo, Rabu (16/11/2022). Dalam kesempatan tersebut mantan Gubernur DKI Jakarta itu dicurhati berbagai persoalan yang dihadapi petani.

Sutopo, salah satu petani menggeluhkan soal mahalnya harga pupuk nonsubsidi. Saat ini harga pupuk nonsubsidi harganya mencapai Rp100.000 dari sebelumnya yang hanya Rp50.000 per sak.

Advertisement

Karena itulah ia berharap penyaluran pupuk bersubsisi bisa lancar dan tepat sasaran. Saat itu petani tetap memanfaatkan pupuk bersubsidi yang lebih murah namun penyalurannya kurang tepat sasaran.

“Saya harapkan nanti ada realisasi perbaikan masalah penyaluran subsidi pupuk yang digunakan pada musim tanam padi maupun musim tanam bawang merah, Pak. Karena di sini, di samping kami menanam padi, andalan kami adalah di hortikulturanya yaitu bawang merah dan cabai,” katanya.

BACA JUGA: Jalan Brosot-Sentolo Rusak Parah dan Membahayakan Pengendara, Truk Pasir Jadi Biangnya

Selain itu, Sutopo juga mengeluhkan maraknya tengkulak yang belakangan ini nekat memainkan harga. Kondisi itu cukup memberatkan bagi para petani terutama petani kecil.

“Kami sering dipermainkan oleh tengkulak. Harganya jadi jatuh, nah ini saya harapkan dari peran pemerintah nanti, seperti apa solusinya,” ujarnya.

Masalah lain yang dikeluhkan Sutopo adalah masalah bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi seperti Pertalite yang susah didapatkan, bahkan terkadang untuk mendapatkannya harus antre panjang.

Menanggapi keluhan tersebut, Anies menyampaikan ada solusi yang bisa dilakukan untuk mencegah persoalan tengkulak, salah satunya lewat program kerjasama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang telah dilakukannya saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

“Kami pernah melakukan itu di Jakarta, untuk komoditas-komoditas yang kami belanja. Kami belanja bawang merah, telur, padi jadi. Kami kerja dengan andalkan Gapoktan. Terus kami langsung punya kontrak dengan kelompok tani, sehingga ketika nanam itu tenang dengan harga yang pasti untuk beberapa tahun ke depan. Nah dengan itu juga kontraknya bisa dipakai untuk cari kredit, kredit untuk mekanisasi pertanian,” jelas Anies.

Sementara untuk persoalan lainnya Anies mengaku akan mencarikan solusinya. Saat ini pihaknya baru mengumpulkan persoalan yang dihadapi masyarakat, termasuk petani.

“Sekarang ini kami sedang belanja masalah pak, Kulo itu belanja supados terinventarisir [saya itu belanja supaya terinventarisir]. Setelah terinventarisir lajeng mangkih kita sedaya diskusi langkah nopo ingkang paling tepat [Setelah terinventarisir, kemudian nanti kita semua diskusi langkah apa yang paling tepat],” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement