Advertisement

Pemkab Gunungkidul Masih Data Lahan Rusak Akibat Banjir

David Kurniawan
Senin, 21 November 2022 - 11:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pemkab Gunungkidul Masih Data Lahan Rusak Akibat Banjir Camat Semanu Huntoro Purbo Wargono (mengenakan topi) meninjau lokasi banjir yang merendam area persawahan di Dusun Semenu Kidul, Desa Semanu, Kecamatan Semanu, Minggu (8/3/2020). - Istimewa/Dokumen Kecamat Semanu

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–-Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul masih melakukan pendataan berkaitan dengan lahan pertanian yang rusak akibat banjir. Pendataan dibutuhkan untuk memastikan kerusakan akibat cuaca ekstrem yang terjadi di akhir pekan lalu.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi mengatakan, sudah menerjunkan tim untuk pemantauan lapangan. Tim ini bertugas mendata terkait dengan kerusakan lahan pertanian akibat banjir.

Advertisement

“Datanya masih sebatas genangan,” katanya, Senin (21/11/2022).

Menurut dia, untuk mengetahui berapa tanaman yang rusak masih menunggu air benar-benar surut. Pendataan ini dibutuhkan guna mengetahui kondisi pasti tentang dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi.

Rismiyadi juga berharap kepada para petani untuk tetap waspada. Pasalnya, potensi terjadinya cuaca ekstrem masih menjadi ancaman yang harus diwaspadai.

Baca juga: Sosialisasi Tol Jogja-YIA Dimulai, Bagaimana Sikap Warga?

Guna antisipasi, ia mengaku sudah membuat surat edaran berkaitan dengan mitigasi di sektor pertanian. Salah satunya dengan mengimbau kepada petani untuk membersihkan selokan maupun saluran pembuangan di sekitar lahan.

Hal ini untuk memastikan aliran air lancar sehingga tidak menimbulkan genangan yang dapat mengganggu pertumbuhnan tanaman. “Yang tak kalah penting adalah pemantauan secara berkala untuk menghindarkan serangan hama. Deteksi dini sangat dibutuhkan agar tanaman dapat tumbuh dengan subur dan terhindar dari berbagai serangan hama,” katanya.

Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan, dampak dari bencana hidrometeorologi sejak Jumat malam terjadi di lima kapanewon. Total ada sembilan kalurahan yang terdampak dari musibah dengan jumlah 31 dusun.

Adapun rinciannya di Kapanewon Semin terdapat 76 kepala keluarga dengan jumlah 231 jiwa. Kapanewon Ngawen sebanyak 65 KK, 278 jiwa; Kapanewon Nglipar 231 KK, 734 jiwa; Kapanewon Karangmojo sebanyak 21 KK dengan 86 jiwa dan Kapanewon Gedangsari ada tujuh KK yang terdiri dari 17 jiwa.

“Kalau ditotal ada sekitar 1.746 jiwa yang terdampak,” katanya.

Selain dampak jiwa, dampak cuaca ekstrem juga menyebabkan sejumlah kersakan di fasilitas umum. Untuk kerusakan berat terdapat satu jembatan putus, jaringan air bersih satu titik, pasar dan akses jalan juga masing-masing satu titik.

Adapun laporan lainnya terdapat dua sekolah, dua jembatan dan dua jalan mengalami rusak ringan. “Sudah banyak yang mulai terkondisikan,” katanya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement