Advertisement

Sosialisasi Tol Jogja-YIA Digelar di Kulonprogo, Begini Tuntutan Warga

Catur Dwi Janati
Kamis, 24 November 2022 - 00:27 WIB
Bhekti Suryani
Sosialisasi Tol Jogja-YIA Digelar di Kulonprogo, Begini Tuntutan Warga Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO--Sejumlah warga menyampaikan aspirasinya dalam sosialisasi pertama pembangunan tol Jogja-YIA. Ada beberapa poin yang disampaikan salah satunya terkait ganti rugi lahan.

Lurah Kebonrejo Sao Wijaya Wiwaana Ilaria merangkum ada sejumlah poin yang disampaikan warga dalam sosialisasi pertama pembangunan tol. Salah satu poinnya ialah warga berharap adanya ganti untung bukan ganti rugi mengingat wilayah Kebonrejo berada di jalur strategis dekat dengan bandara.

Advertisement

"Kalau kami minta memang kemarin dari warga minta memang dibedakan dengan yang lainnya karena strategis Kebonrejo. Kebonrejo itu kan lokasi paling strategis sendiri. Kalau masalah nominal belum [dibahas]," jelasnya pada Kamis (24/11/2022).

Lokasinya yang stategis membuat warga meminta adanya ganti untuk yang optimal. "Warga itu, kalau bisa diganti untung tidak diganti rugi. Bisa dimaksimalkan [ganti untungnya], karena Kebonrejo itu kan nyuwun sewu depan bandara," tandasnya.

BACA JUGA: Hakim Kasus Klithih Gedongkuning Bakal Dilaporkan ke Komisi Yudisial, Ini Masalahnya

Dalam sosialisasi tol tersebut Ari menerangkan bila sebisa mungkin fasilitas umum yang terdampak tol bisa direlokasi nantinya. Ari mencatat ada sekitar empat makam, dua masjid, satu Sekolah Dasar (SD) dan satu Kantor Desa yang bakal terdampak tol. Meski demikian Ari belum tahu fasilitas-fasilitas tersebut bakal terdampak seluruhnya atau hanya sebagian saja.

"Ada beberapa usulan warga terkait trase, trase itu apakah masih bisa digeser atau tidak. Terutama yang sebelah timur, timur balai desa dan warga yang jelas minta diperhatikan betul-betul," tambahnya.

Pada kesempatan ini, warga juga meminta agar pasca diganti rugi bangunan dan tanaman masih bisa dimanfaatkan oleh pemilik. Dalam hal ini bila berupa bangunan, warga berharap masih bisa mengambil genting, pintu atau material berharga lainnya. Sementara jika itu berupa lahan pertanian, warga berharap masih bisa memanfaatkan tanamannya maupun memanennya. "Yang masih bisa digunakan, di mohon agar nanti bisa dimanfaatkan warga kembali," terangnya.

Terancam Direlokasi Dua Kali

Poin lain yang disampaikan dalam sosialisasi tol yakni warga mempertanyakan apakah ke depannya akan ada tindakan relokasi. Bila terjadi penggusuran, warga meminta diperhatikan dengan baik lewat ganti untung.

"Permintaan warga kemarin yang relokasi bandara kalau bisa dihindari. Oleh karena itu usul untuk penggeseran trase," ujarnya.

Pasalnya sebagian warga Kebonrejo sebelumnya juga terkena gusuran pada saat pembangunan YIA. Bila para warga relokasi ini terkena gusuran lagi, maka praktis mereka akan terkena relokasi dua kali.

"Iya kalau terkena, direlokasi dua kali. Makanya ini usulnya kalau masih bisa digeser, digeser supaya nanti [warga] relokasi tidak terkena," tegasnya.

Ari melanjutkan, setelah menerima sejumlah masukan warga, pihak pemberi sosialisasi memberikan sejumlah opsi solusi. Misalnya terkait dengan usulan adanya relokasi, warga diminta menyampaikan catatan-catatan tersebut saat tahap konsultasi publik.

Kemudian perihal tanah sisa, warga dapat menyampaikannya pada saat kedatangan tim lapangan. Bila warga mengusulkan agar tanah sisa itu juga dibebaskan, dapat diusulkan pada saat tim lapangan datang memeriksa lokasi.

"Terus untuk yang masalah bangunan itu nanti dimohon warga itu bersurat. Membuat surat permohonan begitu, kelihatannya seperti itu," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Aniaya Wartawan, Danlanal Ternate Copot Komandan Pos Lanal Hasel

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement