Advertisement

Promo November

Pacuan Kuda Piala Raja di Bantul Dongkrak Wisatawan

Media Digital
Selasa, 29 November 2022 - 13:07 WIB
Bhekti Suryani
Pacuan Kuda Piala Raja di Bantul Dongkrak Wisatawan Para peserta sedang adu kecepatan dalam lomba pacuan kuda memperebutkan piala raja di SSA, Minggu (27/11/2022) - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Setelah absen selama dua tahun karena pandemi Covid-19, kejuaraan Pacuan Kuda Piala Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X kembali digelar di kawasan Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul, Minggu (27/11/2022). Event olahraga berkuda yang digelar oleh Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Insonesia (Pordasi) DIY tersebut ternyata dapat mendongkrak kunjungan wisatawan sehingga efeknya dapat menumbuhkan perekonomian warga sekitar.

Pacuan Kuda Piala Raja Sri Sultan HB X yang ke-12 tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Ketua Umum Pengurus Daerah (Pengda) Pordasi DIY, Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara; Paniradyo Pati DIY, Aris Eko Nugroho; Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKA) DIY, Wiyos Santoso; dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Bantul.

Advertisement

Singgih Raharja mengapresiasi kegiatan tahunan yang dilaksanakan setiap November tersebut kembali digelar setelah dua tahun vakum. Ia kagum karena peserta yang mengikuti pacuan kuda tersebut cukup banyak. Berdasarkan laporan panitia Pacuan Kuda Piala Raja ini diikuti lebih dari 150 peserta dari 11 provinsi.

“Tak hanya 150 peserta tapi keluarga dan saudraa, namun dibalik itu banyak yang ikut dari sisi penyiapan kuda. Ini bagian dari sport tourism yang layak diandalkan dengan harapan betul-betul memberikan multiplayer efek terutama pertumbuhan ekonomi,” kata Singgih  

Ia juga mengapresiasi para pelestari kuda, baik peternak dan perawat kuda karena itu bagian dari budaya. Pihaknya membuka ruang selebar-lebarnya untuk kegiatan olahraga berkuda tersebut karena efek pariwisatanya cukup tinggi dan dampaknya juga pada kunjungan wisatawan sehingga dapat mensejahterakan warga sekitar penyelenggaraan pacuan kuda.

Dalam kesempatan tersebut Singgih juga mengusulkan agar Pacuan Kuda Piala Raja dapat diperluas, tidak hanya adu kecepatan lari, namun juga Equestrian atau seni lain berkuda salah satunya jumping show.

“Semoga 2023 nanti ada Equestrian supaya ada nilai artistiknya karena Equestrian sangat dikenal di ajang perlombaan level nasional dan nternasional semoga bisa dilaksanakan 2023. Selain itu juga pacuan kuda yang ditambahkan kemampuan memanah saya kira menarik. Kalau belum dilombakan tapi eksebishi dulu bagi penggemar memanah,” ujarnya.

Ketua Panitia Pacuan Kuda Piala Raja Sri Sultan HB X, Muhamamd Burnahi mengatakan kegiatan tersebut tahun ini merupakan ke-12 kalinya setelah dua tahun absen karena pandemi Covid-19. Acara tersebut diikuti 150 peserta dari 11 provinsi baik dari Jawa, Sumatera, Kalimantan dan DKI Jakarta.  

Ajang tersebut dibagi menjadi 21 race atau balapan mulai dari lokal yang berjarak 600 meter hingga 1.000 meter, namun juga 1.200 meter hingga 2.000 meter. Menurutnya kegiatan tahunan tersebut merupakan penyiapan bibit-bibit atlet pacuan kuda dari DIY untuk berlaga tingkat nasional sampai internasional.

Dalam kegiatan tersebut pihaknya menggandeng Dinas Pariwisata karena pacuan kuda tidak hanya sekedar olahraga dari Pengda Pordasi yang dinaungi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY, namun juga juga berhubungan dengan pariwisata.

“Disnas Pariwisata salah satu partner kami karena Dinas Pariwisata melihat pacuan kuda ini termasuk mengedepankan pariwisata di DIY. DIY sangat enak dikunjungi ini salah satu program Pemda khususnya Ngarso Dalem untuk menyuguhan keseimbangan pariwisata dan olahraga dibawah KONI DIY dan Pemda,” kata Burhani.

Dari pantauan lapangan kegiatan olahraga pacuan kuda ini banyak dikunjungi wisatawan. Selain dari keluarga peserta yang ikut, namun juga masyarakat yang tumpah ruah di sepanjang landasan pacu. Bahkan lokasi parkir tidak memuat untuk kendaraan roda empat maupun roda dua, sehingga parkir sampai mebeludak di Jalan Sultan Agung.

Beberapa kali pihak panitia menghalau penonton untuk tidak terlalu mendekat ke landasan pacu karena membahayakan bagi penonton. Sampai akhir acara, pertandingan pacuan kuda tersebut dapat berjalan lancar. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024

News
| Sabtu, 23 November 2024, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement