Advertisement
Tekan Kematian Ibu dan Bayi, Pemkab Sleman Launching Inovasi 'Totalitas Besti'

Advertisement
SLEMAN — Pemerintah kabupaten (Pemkab) Sleman melaunching inovasi 'Totalitas Besti', dalam acara Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-58 di Grha Sarina Vidi, Rabu (30/11/2022).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Cahya Purnama mengatakan 'Totalitas Besti' merupakan singkatan dari tolong tangani dan fasilitasi bumil dan balita dari risiko tinggi.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Tujuan dari inovasi ini adalah untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKBa). Menurutnya AKI pada saat pandemi di 2021 angkanya cukup tinggi mencapai 45 dan berhasil diturunkan menjadi 8 di sepanjang tahun ini.
"Jadi kita anggap bahwa ibu hamil dan balita adalah orang yang sehat harus dijaga supaya tidak jatuh di dalam risiko tinggi. Gerakan-gerakan yang sudah ada di puskesmas, jadi ini sifatnya bottom up bukan inovasi top down," ucapnya, Rabu (30/11/2022).
Dia menjelaskan penyebab dari kematian ibu seperti karena pendarahan, kekurangan energi kronis sehingga persalinannya bermasalah. Kondisi ini bisa mengancam keselamatan dari ibu dan bayinya.
Hal lain yang perlu menjadi perhatian bersama adalah Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD). KTD ini, kata Cahya juga memiliki risiko pada kematian ibu. Sehingga melalui inovasi ini nantinya setiap ibu hamil di Sleman baik ber KTP Sleman dan bermukim di Sleman akan lebih diperhatikan.
"Harus ada KIA [buku kesehatan ibu dan anak], kontak dengan puskesmas sebagai layanan primer. Pemeriksaan kesehatan ibu hamil dari 4x menjadi 6x, yang 2x harus ditangani oleh dokter dan menggunakan USG."
Selain fokus pada AKI, AKB dan AKBa, inovasi ini juga menyasar ke stunting. "Stunting kita ditargetkan turun drastis, ini target yang berat tapi akan kami coba."
Hal senada disampaikan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Inovasi ini dimaksudkan untuk menekan kematian ibu, bayi, dan balita, serta kasus stunting di Sleman. Angka stunting di Sleman pada 2024 ditargetkan bisa turun ke angka tiga persen. Melalui inovasi ini diharapkan masyarakat bisa mengakses dan bergerak.
"Ini didukung oleh semua stakeholder, baik nanti mulai dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), puskesmas, dokter dari semua spesialisasi dengan totalitas bersama-sama," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Duh, Konsumsi Pemerintah Jadi Ganjalan Pertumbuhan Ekonomi di 2022
Advertisement

Kunjungan Malioboro Meningkat, Oleh-oleh Bakpia Kukus Kebanjiran Pembeli
Advertisement
Berita Populer
- Dua Varietas Baru Durian Diperkenalkan di Embung Tonogoro
- Dinkes Bantul Buka Layanan Vaksinasi Booster Kedua, Ini Prosedurnya
- Pesan DKP Gunungkidul, Kalau Bosan Pelihara Ikan Predator Jangan Dibuang!
- Mantan Wali Kota Haryadi Menangis saat Sidang, Pengacara: Tak Ada Niat Memperkaya Diri
- Delegasi ATF Kunjungi Sumbu Filosofi, Ajang Bidik Wisatawan Asia Tenggara
Advertisement
Advertisement