Advertisement
Sleman Ingin Bikin Wisata Malam Seperti di Bali

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman mencatat length of stay atau lama tinggal wisatawan di Sleman baru 1,5-1,7 hari. Agar lama tinggal wisatawan di Sleman bisa meningkat, Dispar Sleman mendorong pagelaran budaya malam bisa lebih sering digelar. Sleman ingin seperti Bali yang menggelar pentas budaya setiap malam.
Kepala Dispar Sleman Ishadi Zayid mengatakan di Sleman pagelaran budaya malam baru rutin digelar setiap akhir pekan dan akan didorong lebih rutin lagi. Dengan demikian, wisatawan tidak hanya datang untuk wisata alam, tetapi juga wisata kebudayaan.
Advertisement
"Kalau di Bali kan ada Tari Barong yang bisa dikunjungi orang setiap harinya. Kami ingin seperti itu, bisa enggak di Ramayana, Boko [Candi Ratu Boko], Raminten. Kami ada tempat untuk atraksi budaya, sehingga menambah pilihan berwisata," ucapnya kepada harianjogja.com, Kamis (1/12/2022).
Ishadi belum menargetkan kapan pagelaran budaya akan digelar setiap malam di Sleman. Rencana itu penting diwujudkan agar lama tinggal wisatawan di Sleman meningkat. Semakin lama wisatawan berkunjung, uang yang dibelanjakan semakin banyak sehingga mendorong perekonomian di sekitarnya.
"Kendalanya wisatawan yang datang ke Sleman ya hanya Sleman saja. Waktu kunjungan mereka belum lama. Ini yang harus dipikirkan, bagaimana membuat waktu kunjungan mereka lebih lama lagi. Kami harus promosi bareng dengan blogger dan lainnya. Enggak hanya menonjolkan Sleman, tetapi promosi bareng dengan Bantul, Kota, Gunungkidul," lanjutnya.
Sepanjang 2022, jumlah wisatawan di Sleman sudah mencapai lebih dari 5 juta. Tahun depan, kata Ishadi, Sleman menargetkan lebih dari 6 juta wisatawan. "Wisata sudah agak pulih, semoga resesi enggak melanda, sehingga banyak wisatawan berkunjung ke Sleman," harapnya.
BACA JUGA: Sambut Tol Jogja, Wisata Kaliurang Akan Direvitalisasi agar Tidak Itu-Itu Saja
Pengelola Objek Wisata Tebing Breksi Khaliq Widiyanto mengatakan pementasan malam di Tebing Breksi baru di akhir pekan, yakni akustik dan tari-tarian. Pengelola sudah punya rencana untuk lebih merutinkan pertunjukan di malam hari.
"Kami memang ada rencana merutinkan pertunjukan malam hari. Kami sudah mulai latihan untuk mengembangkan sendratari. Nanti teknisnya ada durasi panjang dan pendek, harapan kami setiap jam 5 sore jelang sunset meski setengah jam atau satu jam selalu ada pertunjukan. Kalau bisa setiap hari," paparnya.
"Target kami setelah puasa Ramadan tahun depan."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Begini Penjelasan Gojek dan Maxim Terkait Demo Ojol dan Offbid Massal Hari Ini
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Geopark Jogja Ditetapkan sebagai Geopark Nasional
- Ini Pelaku Perusakan Makam di Jogja dan Bantul
- Raperda Pengelolaan Sampah Disahkan, Diharapkan Mempermudah Penanganan Sampah di Bantul
- Ada Demo Ojol di Jogja Siang Ini, Hindari Ruas Jalan Ini
- Bantul Siap Bangun Fasilitas Waste to Energy di Bawuran, Target Beroperasi 2027
Advertisement