TV Analog Dimatikan Saat Piala Dunia 2022 Sedang Seru, STB Malah Langka
Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN—Pemerintah memadamkan siaran TV digital di Jogja dan sekitarnya di DIY serta sebagian wilayah Jawa Tengah mulai Sabtu (3/12/2022) dini hari WIB. Pemadaman melalui analog switch off (ASO) terjadi di tengah Piala Dunia 2022 yang ditayangkan secara langsung lewat televisi. Akibatnya, sejumlah warga kerepotan.
Warga berbondong-bondong berburu set top box (STB) agar tetap bisa menikmati siaran televisi digital. Beberapa warga beralasan butuh STB agar tetap bisa menyaksikan Piala Dunia Qatar 2022 di televisi. Piala Dunia saat ini sedang seru-serunya karena sudah memasuki fase knockout.
Advertisement
Sejumlah toko elektonik di wilayah DIY banyak yang kehabisan stok STB karena tingginya permintaan. Di salah satu toko Kawasan Jalan Glagahsari, Umbulharjo, Kota Jogja misalnya, STB pun telah habis. Penjual menjanjikan Rabu pekan depan kemungkinan sudah datang.
Salah satu pemilik toko elektronik di Depok, Sleman, Kurniyanto, mengaku sudah tidak menjual STB lagi. Pasalnya, STB-nya sudah diborong pedagang dari Jabodetabek. “Kan di sana [Jabodetabek] yang dimatiin duluan, sehingga mereka membutukan STB,” ujarnya, Minggu (4/12/2022).
Kurniyanto menambahkan saat awal-awal menjual STB, harganya masih di kisaran Rp150.000. Namun saat ini harganya masih dua kali lipat. “Memang banyak yang nyari tapi dari distributornya belum kirim lagi,” katanya.
Hal yang sama juga terjadi pada salah satu toko listrik di Jalan Gedongkuning. Salah satu karyawan sempat menyampaikan Sabtu (3/12) sore akan datang stoknya. Beberapa orang sempat menunggu dan menanyakan STB. Namun setelah toko mendapatkan telepon dari penyedia STB, ternyata baru pekan depan stoknya tersedia. “Wah maaf ternyata baru hari Senin [pekan depan] adanya,” kata salah satu karyawan, Sabtu sore.
Sejumlah toko elektronik di Kawasan Jalan Affandi pun dipenuhi warga yang mencari STB. Mereka mendapatkan STB, tetapi harganya di atas pasaran. “Ini saya dapat harganya Rp375.000, tinggal beberapa unit,” kata salah satu warga yang enggan disebut namanya saat ditemui di kawasan toko elektronik Jalan Affandi.
BACA JUGA: TV Analog di DIY Dinonaktifkan Besok, Begini Cara Daftar STB Gratis
Di Klaten, salah satu warga Dukuh Gatak Ceper, Desa Drono, Kecamatam Ngawen, Abdul Hakim, mengatakan siaran televisi digital mati sejak Jumat tengah malam. Warga kemudian berbondong-bondong membeli STB di toko elektronik pada Sabtu.
“Tetapi harganya sudah naik. Kalau satu atau dua bulan sebelumnya Rp250.000, kemarin Sabtu sore itu Rp275.000. Kemudian barangnya habis. Salah satu warga di kampung kami yang kebetulan jualan elektronik sudah tidak bisa order barang lagi karena mulai langka. Warga kemudian mencari di tempat lain. Ada yang masih jual dengan stok sekitar lima STB di wilayah Klaten Utara tetapi harganya itu sudah Rp350.000. Alasannya banyak permintaan dan barangnya langka. Akhirnya warga tidak jadi beli,” kata Abdul, Minggu (4/12/202).
Abdul menuturkan televisi menjadi media hiburan warga. Apalagi saat ini ada Piala Dunia yang disiarkan di televisi. Warga berharap pemerintah bisa segera mengatasi permasalahan tersebut.
“Warga meminta agar pemerintah bisa menstabilkan harga STB dan stoknya. Kalau disuruh membeli warga siap. Tetapi tolong, harganya jangan mahal. Maksimal Rp200.000 lah,” kata Abdul.
Salah satu pengusaha toko elektronik di Kecamatan Cawas, Eka, mengatakan permintaan STB melonjak sejak Sabtu. Sebanyak 2.000 STB langsung ludes sejak siaran televisi analog dihentikan. “Ada yang sampai menunggu di depan toko demi mendapatkan STB. Sampai saat ini permintaan masih tinggi,” kata Eka.
Tingginya permintaan yang tak sebanding dengan barang membuat pemilik toko menerapkan sistem inden pembelian STB. Pasalnya, pemilik toko masih menunggu pasokan STB dari distributor. “Yang sudah inden banyak,” kata dia.
Soal harga, Eka mengatakan bervariasi. Harga paling murah Rp200.000 dan paling mahal Rp325.000. Beberapa ada yang harganya naik dan ada yang tetap sejak ada penghentian siaran televisi digital.
“Ada yang harganya naik dua kali lipat. Itu memang harga dari sana [distributor],” kata dia.
Beberapa warga ada yang memilih membeli televisi digital daripada membeli STB. Harga televisi digital paling murah sekitar Rp650.000. Dengan televisi itu, warga tak perlu membeli tambahan perangkat berupa STB demi menikmati siaran televisi digital.
Salah satu warga yang membeli televisi digital, Wagiman, 65, memilih televisi digital lantaran harganya tidak terpaut jauh dibandingkan membeli STB yang saat ini sulit dicari. Selain itu, dia takut ketika membeli STB berdampak pada televisinya.
BACA JUGA: Pilih STB yang Sudah Bersertifikat! Ini Daftarnya...
“Daripada meledak, saya memilih membeli televisi digital langsung,” kata warga Desa Dukuh, Kecamatan Bayat tersebut.
Pedagang elektronik asal Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Eko, mengatakan sejak siaran televisi analog dihentikan, dia kebanjiran permintaan STB. Beberapa warga tak mempermasalahkan harga STB naik lantaran ingin segera bisa menikmati siaran televisi digital. Pasalnya, penghentian siaran televisi analog itu bersamaan dengan masih berlangsungnya pertandingan Piala Dunia Qatar 2022.
“Stok STB saya langsung habis. Saya coba kulakan di beberapa toko juga persediaannya kosong. Ada warga yang mau beli berapa pun harganya asalkan bisa mendapatkan STB untuk menyaksikan Piala Dunia,” kata Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Program WASH Permudah Akses Air Warga Giricahyo
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Jumat 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Jumat 22 November 2024: Di Kantor Kelurahan Godean
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Jumat 22 November 2024
Advertisement
Advertisement