Advertisement
Meski Cuaca Hujan, Program Padat Karya di Bantul Berjalan Lancar

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul menyatakan program padat karya infrastruktur di 59 titik atau lokasi di Bantul berjalan lancar meski dalam kondisi cuaca hujan.
Padat karya infrastruktur yang dari Aanggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2022 dilaksanakan di 59 titik dengan anggaran Rp5,9 miliar atau per titik Rp100 juta. Program tersebut dilaksanakan sejak 14 November lalu hingga 7 Desember atau 21 hari kerja.
Advertisement
Kepala Bidang Penempatan Kerja, Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi, Disnakertrans Bantul, Rumiyati mengatakan sejauh ini tidak ada laporan kerusakan infrastruktur padat karya. Selain itu juga tidak ada laporan pekerjaan yang belum selesai di hari terakhir program padat karya.
Tidak hanya menunggu laporan, namun pihaknya langsung meminta laporan kepada setiap petugas lapangan (PL) di masing-masing lokasi padat karya. Pengecekan langsung juga dilakukan oleh petugas dari Disnakertrans secara sampling di hari terakhir ini.
BACA JUGA: UMK Kabupaten/Kota di DIY Ditetapkan, Ini Besaran dan Total Kenaikannya
“Alhamdulillah berjalan lancar padat karya ini walaupun terhalang cuaca hujan terus tapi alhamdulillah tidak ada kejadian alam yang menyebabkan kerusakan infrastruktur padat karya,” kata Rumiyati, Rabu (7/12/2022).
Rumiyati mengatakan semua lokasi padat karya sudah selesai mengerjakan fisik baik cor blok, drainase, maupun talut. Bahkan ada bangunan fisik padat karya lebih panjang atau lebih luas dari yang ditentukan oleh dinas.
Ia mencontohkan ada pekerjaan cor blok yang seharusnya 150 meter panjangnya, namun fakta di lapangan bisa sampai 200 meter. Kelebihan pembangunan jalan tersebut dilakukan secara swadaya oleh masyarakat baik pengadaan material maupun pekerjanya.
“Secara Rencana Anggaran Biaya [RAB] sudah pas. Kalau ada tambahan swadaya engga masalah karena tujuannya selain memberikan pekerjaan kepada warga juga untuk memupuk rasa kegotong-royongan biasanya ditentukan swadaya. Kan bangunannya juga buat warga sendiri jadi warga biasanya sekalian membangun,” katanya.
Lebih lanjut Rumiyati mengatakan bahwa material padat karya juga tidak masalah bahkan lebih cepat datang ke lokasi sasaran karena pengadaan material dilakukan lewat e-katalog sehingga lebih cepat.
“Karena di APBD perubahan 2022 ini pengadaan bahan material memakai e-katalog maka dimungkinkan di tahun 2023 nanti pengadaan material juga lewat e katalog karena lebih cepat,” ucapnya.
Salah satu dusun yang disasar program padat karya adalah Dusun Manding Selatan, kalurahan Trirenggo, Kapanewon Bantul, Bantul. Pengerjaan padat karya tersebut berupa jalan cor blok sepanjang 150 meter dengan lebar 3,5 meter, dan keterbalan 10 sentimeter. Namun warga secara swadaya mengembangkan pembangunan jalan menjadi 200 meter.
“Sebenarnya anggaran padat karya hanya cukup untuk 150 meter, tapi kita urunan swadaya masyarakat sehingga jalan yang dibangun sampai 200 meter panjangnya,” kata Ketua RT 06 sekaligus Ketua Kelompok Padat Karya Dusun Manding Selatan, Agus Giyantoro.
Agus mengatakan warga tidak mempersoalkan adanya tambahan pekerjaan. Justeru warga merasa senang karena jalan kampung kini menjadi bagus. Selain bermanfaat untuk kepentingan warga dalam memperlancar akses jalan kampung, warga juga mendapat keuntungan karena padat karya tersebut dikerjakan oleh warga sehingga warga mendapat bayaran setiap harinya sehingga warga yang menganggur cukup terbantu dengan adanya program tersebut. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Wisata Jogja Dekat Malioboro: Ada Pameran, Museum Vredeburg Buka Sampai Malam Akhir Pekan Ini
Advertisement
Berita Populer
- Biskuit Kokola Ajak Anak-Anak TK di Jogja Konsumsi Makanan Higienis
- Tak Diguyur Hujan Lebih dari 2 Bulan, Daerah-Daerah di DIY Ini Berstatus Awas Kekeringan
- Sindikat Penjualan Pertalite Digulung Polisi, Ini Modus dan Total Keuntungan yang Didapat
- Kasus Penjualan Ilegal BBM Subsidi Diungkap, Polresta Jogja: Petugas SPBU Diduga Terima Tips
- Sumbu Filosofi: Rumah yang Menempel Jeron Beteng Akan Direlokasi, Begini Penjelasan Sultan Jogja
Advertisement
Advertisement