Advertisement

Promo November

Meski Hujan, Padat Karya di Bantul Berjalan Lancar

Media Digital
Rabu, 07 Desember 2022 - 16:27 WIB
Budi Cahyana
Meski Hujan, Padat Karya di Bantul Berjalan Lancar Sejumlah warga Dusun Manding Kidul, Kalurahan Trirenggo, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, sedang mengerjakan pekerjaan jalan cor blok di dusun setempat, beberapa waktu lalu. Pembangunan jalan cor blok tersebut adalah program padat karya dari Disnakertrans Bantul. - Harian Jogja

Advertisement

BANTUL—Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul menyatakan program padat karya infrastruktur di 59 titik atau lokasi di Bantul berjalan lancar meski hujan sering turun.

Padat karya infrastruktur dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2022 dilaksanakan di 59 titik dengan anggaran Rp5,9 miliar atau per titik Rp100 juta. Program tersebut dilaksanakan sejak 14 November lalu hingga 7 Desember atau 21 hari kerja.

Advertisement

Kepala Bidang Penempatan Kerja Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Bantul, Rumiyati, mengatakan sejauh ini tidak ada laporan kerusakan infrastruktur padat karya. Selain itu juga tidak ada laporan pekerjaan yang belum selesai di hari terakhir program padat karya.

Tidak hanya menunggu laporan, pihaknya langsung meminta laporan kepada setiap petugas lapangan (PL) di masing-masing lokasi padat karya. Pengecekan langsung juga dilakukan oleh petugas dari Disnakertrans secara sampling di hari terakhir ini,

“Alhamdulillah berjalan lancar padat karya ini walaupun terhalang cuaca hujan terus tapi alhamdulillah tidak ada kejadian alam yang menyebabkan kerusakan infrastruktur padat karya,” kata Rumiyati, Rabu (7/12/2022).

Rumiyati mengatakan semua lokasi padat karya sudah selesai mengerjakan fisik baik cor blok, drainase, maupun talut. Bahkan ada bangunan fisik padat karya lebih panjang atau lebih luas dari yang ditentukan oleh dinas.

Ia mencontohkan ada pekerjaan cor blok yang seharusnya 150 meter panjangnya, tetapi digarap bisa sampai 200 meter. Kelebihan pembangunan jalan tersebut dilakukan secara swadaya oleh masyarakat baik pengadaan material maupun pekerjanya.

“Secara Rencana Anggaran Biaya [RAB] sudah pas. Kalau ada tambahan swadaya enggak masalah karena tujuannya selain memberikan pekerjaan kepada warga juga untuk memupuk rasa kegotong-royongan biasanya ditentukan swadaya. Kan bangunannya juga buat warga sendiri jadi warga biasanya sekalian membangun,” katanya.

Rumiyati mengatakan material padat karya juga tidak masalah, bahkan lebih cepat datang ke lokasi sasaran karena pengadaan material dilakukan lewat e-katalog sehingga lebih cepat.

Salah satu dusun yang disasar program padat karya adalah Dusun Manding Kidul, Kalurahan Trirenggo, Kapanewon Bantul, Bantul. Pengerjaan padat karya tersebut berupa jalan cor blok sepanjang 150 meter dengan lebar 3,5 meter, dan keterbalan 10 sentimeter. Namun warga secara swadaya mengembangkan pembangunan jalan menjadi 200 meter.

“Sebenarnya anggaran padat karya hanya cukup untuk 150 meter, tapi kita urunan swadaya masyarakat sehingga jalan yang dibangun sampai 200 meter panjangnya,” kata Ketua RT 06 sekaligus Ketua Kelompok Padat Karya Dusun Manding Kidul, Agus Giyantoro.

Agus mengatakan warga tidak mempersoalkan adanya tambahan pekerjaan. Justeru warga merasa senang karena jalan kampung kini menjadi bagus. Selain bermanfaat untuk kepentingan warga dalam memperlancar akses jalan kampung, warga juga mendapat keuntungan karena padat karya tersebut dikerjakan oleh warga sehingga warga mendapat bayaran setiap harinya sehingga warga yang menganggur cukup terbantu dengan adanya program tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024

News
| Sabtu, 23 November 2024, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement