Advertisement
Sultan Berpesan UMKM Bermitra dengan Perusahaan Besar Agar Mampu Bersaing

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN — Gubernur DIY Sri Sultan HB X berpesan kepada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar memiliki semangat dalam memanfaat peluang untuk bersaing di pasar global.
Gubernur mengatakan kreatif dan intuitif penting untuk menggerakkan UMKM untuk lebih berdaya, mandiri dan siap bersaing di pasar bebas.
Advertisement
UMKM harus memiliki semangat agar berbagai peluang dapat disambut dan mendatangkan benefit. Di sisi lain, tantangan terbesar UMKM adalah proses tranformasi menuju ekosistem UMKM yang menghasilkan produk berkualitas selaras dengan tuntutan Revolusi Industri 4.0 dan harus adaptif terhadap krisis.
BACA JUGA : Produk UMKM Sibakul Dipamerkan untuk Perluas Jangkauan
“Upgrade UMKM dapat ditempuh melalui kemitraan antara usaha mikro kecil dan usaha menengah besar. Peningkatan kapasitas usaha dan akses pembiayaan bagi wirausaha, peningkatan penciptaan peluang usaha dan start up serta harus memaksimalkan teknologi digital,” kata Gubernur DIY dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Dinas Koperasi UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi saat membuka SME.X The Excellence Craftmanship of Indonesia di Pakuwon Mall, Kamis (8/12/2022).
Ia menambahkan melihat situasi bisnis saat ini harus memprioritaskan kolaborasi untuk mengupayakan UMKM naik kelas di era tatanan baru. Akan tetapi UMKM harus memiliki kepekaan yang kuat terhadap kebutuhan pasar yang lebih luas.
“Harapannya agenda seperti pameran ekraf ini dapat memperluas pasar ekspor produk UMKM melalui keterlibatan perusahaan besar, aggregator, eksportir, distributor agar memenuhi melalui pameran baik dalam dan luar negeri,” ujarnya.
Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi UKM, Hanung Harimba Rachman mengatakan SMExcellence 2022 diikuti oleh 390 UKM yang setiap cluster diikuti oleh 30 UKM, 13 agregator dan tiga usaha skala besar.
Khusus untuk DIY, paling banyak berasal dari Bantul. Kegiatan itu diharapkan memperoleh hasil produk berkualitas dan berorientasi ekspor serta memperoleh gambaran minat dan permintaan pasar ekspor furnitur, homeware dan home decor dari para buyers lokal maupun internasional.
BACA JUGA : Ratusan UMKM Sleman Dilatih Digital Marketing
“Selain itu dapat terjalinnya sinergi dan kolaborasi antara pelaku usaha dalam aspek kemitraan usaha dan produk baru hasil kolaborasi antara pelaku UMKM,” ujarnya.
Hanung menyatakan hingga September 2022 ekspor furnitur mencapai Rp5,2 triliun sehingga masih perlu ditingkatkan karena potensinya sangat banyak.
Akan tetapi UMKM yang masuk ke rantai pasar global ini porsinya masih rendah hanya 4,1% dari total ekspor. Angka ini jauh dibandingkan Vietnam yang mencapai 20% atau Malaysia yang sudah di angka 46,2%.
“Saat ini baru tujuh persen UMKM yang bermitra dengan perusahaan besar, padahal mitra ini sangat penting. Bahkan kursi yang dipakai kepala negara saat G20 itu juga buatan UMKM yang bermitra dengan perusahaan besar,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jumlah Pekerja Terkena PHK Meningkat 5 Kali Lipat, Didominasi Sektor Manufaktur
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Kamis 10 April 2025, Berangkat dari Stasiun Palur hingga Tugu Jogja
- Dishub DIY Catat 4,9 Juta Pergerakan Kendaraan Selama Libur Lebaran 2025
- Bupati Bantul Tekankan Semangat Kerja Usai Libur Lebaran
- Pasang Spanduk, Warga RW 01 Bausasran Tolak Penggusuran Imbas Rencana Proyek KAI
- Hasil Audit BPK 2024: Pemkab Gunungkidul Incar Predikat WTP ke-10 Secara Beruntun
Advertisement