Advertisement
Ribuan STB Bantuan Pemerintah di Gunungkidul Ditarik Vendor

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pendistribusian set top box (STB) di Gunungkidul telah rampung dilakukan vendor yang ditunjuk Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ke warga miskin penerima bantuan. Namun, sebanyak 1.485 STB ditarik lagi karena data penerimanya tidak sesuai. Kapanewon Saptosari jadi yang paling banyak STB yang ditarik karena kesalahan data tersebut, jumlahnya 183 buah.
Target distribusi STB di Gunungkidul sendiri ada 17.744 buah. Realisasi pendistribusiannya sebanyak 16.259. STB yang ditarik tidak bisa didistribusikan ke pengganti lainnya, melainkan langsung ditarik vendor untuk dilaporkan ke Kominfo.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Gunungkidul Wahyu Nugroho menjelaskan penarikan tersebut lantaran data penerima STB tidak diketemukan dalam penyalurannya. “Data penerima STB juga dari pusat, yang menyalurkan juga vendor dari pusat, pantauan kami ditarik karena datanya tidak ada di lapangan dan tidak bisa ditukarkan ke penerima lain, harus dibawa ke pusat dulu,” jelasnya, Jumat (9/12/2022).
Diskominfo Gunungkidul hanya menerima laporan dari vendor, jelas Wahyu, dan tidak bisa mengintervensi penyalurannya. “Kami tidak bisa gimana-gimana lagi, itu kewenangannya pusat langsung,” katanya.
BACA JUGA: Pria Pembacok Selingkuhan Istrinya di Bantul Resmi Jadi Tersangka
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Gunungkidul Asar Janjang Riyanti menyebut vendor penyaluran STB di Gunungkidul adalah PT. Nextron. “Kami terus berkoordinasi dengan vendor tersebut, ada update tiap harinya per Jumat (9/12/2022) ini 1.485 STB ditarik dari pendistribusian,” jelasnya, Jumat siang.
Asar menjelaskan pada beberapa wilayah penayangan TV Digital juga belum maksimal. “Aduan yang kami terima ada beberapa wilayah yang sudah pakai STB tapi tidak ada gambarnya atau ada gambarnya malah tidak ada suaranya,” ujarnya.
Kendala migrasi TV Digital tersebut, jelas Asar, uga tidak mudah menyelesaikannya. “Jujur saja kalau dari kami tak ada solusi, karena ini program pusat semuanya jadi yang bisa menindaklanjutinya adalah Kominfo,” katanya.
Namun, aduan-aduan masalah migrasi TV Digital di Gunungkidul, lanjut Asar, tersebut sudah dilanjutkan ke Kominfo. “Mungkin masih awalan pasti ada masalah satu-dua, nanti pasti dari aduan-aduan ini ada tindak lanjutnya,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Duh, Konsumsi Pemerintah Jadi Ganjalan Pertumbuhan Ekonomi di 2022
Advertisement

Kunjungan Malioboro Meningkat, Oleh-oleh Bakpia Kukus Kebanjiran Pembeli
Advertisement
Berita Populer
- Truk Proyek Tol Perparah Kerusakan di Ruas Jalan Tempel-Dekso
- Dua Varietas Baru Durian Diperkenalkan di Embung Tonogoro
- Dinkes Bantul Buka Layanan Vaksinasi Booster Kedua, Ini Prosedurnya
- Pesan DKP Gunungkidul, Kalau Bosan Pelihara Ikan Predator Jangan Dibuang!
- Mantan Wali Kota Haryadi Menangis saat Sidang, Pengacara: Tak Ada Niat Memperkaya Diri
Advertisement
Advertisement