Hilirisasi Kunci Mendorong Indonesia Menjadi Negara Maju
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sejak masa kolonial hingga tahun 1990-an, produk ekspor Indonesia masih didominasi oleh raw material sehingga keuntungan terbesar diperoleh negara-negara yang mengolah produk mentah tersebut. Saat ini, pemerintah tengah mendorong hilirisasi produk tambang untuk mendapatkan hasil yang jauh lebih optimal.
Hal ini disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Bahlil Lahadalia, dalam orasi ilmiahnya pada Sidang Terbuka Senat Dies Natalis UPN Veteran Yogyakarta ke-64, di Auditorium UPN Veteran Yogyakarta, Kamis (15/12/2022).
Advertisement
Ia menjelaskan pemerintah telah menyetop beberapa komoditas raw material, salah satunya nikel. Pada 2017 ekspor nikel hanya 3,3 miliar USD. Pada 2021 ketika sudah dibangun hilirisasi, nilai ekspor dari komoditas ini telah mencapai 20,9 miliar USD. “Di tahun 2022 saya janji ekspor kita dari hilirisasi akan mencapai sekitar 30 miliar USD,” ujarnya.
25% total cadangan nikel dunia ada di Indonesia. Di Eropa pada 2030, diprediksi 70% mobil sudah menggunakan energi listrik, yang baterainya memakai bahan dasar nikel. “Maka kita bikin ekosistem pembangunan industri baterai mobil. Kita ingin Indonesia menjadi salah satu pemain terbesar di dunia untuk membangun ekosistem baterai mobil,” katanya.
Baca juga: Animo Wisatawan Datangi DIY Tinggi, PHRI DIY: Jangan Sampai Ada Nuthuk Harga!
Hal ini menurutnya sudah berjalan. Di Indonesia sudah ada mobil listrik pertama di Asia Tenggara yakni Hyundai. Pemerintah juga sudah membangun smelter, prekursor, katode, baterai sel bersama LG senilai Rp142 triliun. “Kemudian CTL dari Cina, kita masuk dari Inggris, dari Eropa, sekarang ada yang masuk dari Amerika,” kata dia.
Dalam kesempatan ini ia mengucapkan selamat untuk UPN Veteran Yogyakarta yang telah mencapai usia 64. Ia yakin output dari UPN Veteran Yogyakarta sudah banyak memberi kontribusi pada pembangunan bangsa baik sektor ekonomi, politik, sosial, khususnya di pertambangan.
Dengan potensi dan apa yang tengah dikembangkan pemerintah saat ini khususnya dalam hilirisasi komoditas tambang, ia berharap mahasiswa dapat memanfaatkannya dengan maksimal. “Jadilah pengusaha. Menjadi pengusaha adalah cara terbaik untuk memberi kontribusi dan menciptakan lapangan pekerjaan,” ungkapnya.
Rektor UPN Veteran Yogyakarta, Mohamad Irhas Effendi, menuturkan Dies Natalis tahun ini mengangkat tema Transformasi Ekonomi Melalui Hilirisasi Inovasi Perguruan Tinggi dengan Kearifan Lokal dalam Rangka Bela Negara.
“Tema ini memiliki makna strategis bagi UPN Veteran Yogyakarta, masyarakat, bangsa dan negara. Hal ini dikarenakan transformasi ekonomi merupakan salah satu strategi pemerintah Indonesia dalam melaksanakan misi Nawacita dan pencapaian Visi Indonesia 2045,” katanya.
Dalam mendukung transformasi ekonomi tersebut, UPN Veteran Yogyakarta diharapkan terus mengembangkan hilirisasi inovasi yang dihasilkan sebagai bentuk perwujudan bela negara, khususnya dalam dharma penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo Jumat 22 November 2024
- PakNas Desak Penyusunan Kebijakan Pertembakauan Melibatkan Konsumen
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
Advertisement
Advertisement