Peringati Dies Natalis Ke-67, Sanata Dharma Gelar Seminar Ilmiah Dosen
Advertisement
SLEMAN—Universitas Sanata Dharma (USD) menggelar Seminar Ilmiah Dosen dalam rangkaian peringatan Dies Natalis ke-67 di Kampus 3 USD, Jumat (16/12/2022). Mengusung tema Pendidikan, Perubahan Geopolitik Global, dan Peran Perguruan Tinggi, USD mendatangkan pembicara dari dalam dan luar USD.
Dosen Universitas Pertahanan, Hasto Kristiyanto, mengatakan Soekarno memiliki pemikiran geopolitik yang bertujuan membangun kepemimpinan Indonesia. Di situ diperlukan tradisi intelektual, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta diplomasi internasional.
Advertisement
"Karena itu kampus menjadi media untuk menyampaikan pemikiran geopolitik Soekarno. Penguasaan iptek, riset, dan inovasi menjadi elemen penting dalam pengujian secara kuantitatif pemikiran geopolitik Bung Karno," kata Hasto yang juga menjabat Sekjen PDIP.
Menurunya, kampus memiliki semangat menjadikan Indonesia terdepan dalam penguasaan iptek dan meletakkan pilar kemajuan bagi bangsa dan negara. Pemikiran Soekarno, kata Hasto, basisnya pada kepentingan nasional dan membebaskan dunia dari neoimperialisme dan kolonialisme.
"Melalui pendidikan kita membangun kekuatan intelektual itu, membangun daya imajinasi seluruh civitas academica sehingga membangun kemajuan negara," paparnya.
Dosen Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBI) USD Ouda Teda Ena mengatakan dulu pendidikan di Indonesia sangat seragam. Dia mencontohkan saat diminta menggambar bebas semua orang akan menggambar gunung dan pemandangan alam persawahan.
Sementara saat ini dipertemukan dengan generasi yang sangat beragam. Anak-anak yang begitu berbeda dan menjadi tantangan pendidikan saat ini.
Dia menyampaikan, revolusi industri keempat membuat semua orang saling terkoneksi 24 jam. Manusia sekarang sering merasa cemas jika terpisah dari gawainya dalam waktu sebentar saja. Kondisi berbeda dengan dulu dan menjadi tantangan pendidikan saat ini.
"Anak-anak ini terkoneksi 24 jam. Pikiran yang teretas dan manusia yang terasing dari tubuhnya adalah salah satu kritik dari revolusi 4.0."
Rektor UIN Sunan Kalijaga Al Makin mengatakan salah satu fungsi perguruan tinggi adalah pendidikan untuk generasi muda secara formal. Kedua adalah aktivisme. Menurutnya aktivisme memiliki peran penting di dalam perubahan masyarakat mempengaruhi atmosfer politik.
"Dunia aktivisme ini menjembatani antara dunia kampus dengan dunia politik. Khususnya perubahan di era orde baru ke reformasi tidak lepas dari peran aktivisme," ungkapnya.Â
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
- Hujan Deras, Dapur di Rumah Warga Kasihan Bantul Roboh Timpa Penghuni
- Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Wilayah DIY Diguyur Hujan Lebat 3 Hari ke Depan
- Liga 1 Besok, PSS Jamu PSBS Biak, Ini Head to Head Kedua Tim
Advertisement
Advertisement