Advertisement
Pemkot Klaim Pedagang Perwakilan Malioboro Akan Pindah 31 Desember
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Kota Jogja mengklaim sudah ada kesepakatan dan komitmen dengan pedagang yang menempati kawasan Jalan Perwakilan Malioboro untuk mensterilkan lokasi itu pada 31 Desember mendatang. Relokasi dilakukan untuk pembangunan Jogja Planning Gallery (JPG) dan bagian dari penataan kawasan Sumbu Filosofi.
Penjabat Wali Kota Jogja Sumadi mengatakan pemberitahuan terhadap rencana relokasi itu sudah disampaikan sejak beberapa waktu lalu. Pedagang, kata Sumadi, sudah menerima dan mau direlokasi ke sejumlah tempat yang disiapkan Pemkot Jogja. Bahkan ia menyebut sudah ada kesepakatan hitam di atas putih dengan pedagang untuk bersedia pindah dari kawasan itu.
Advertisement
"Mereka mau dan sudah berkomitmen. Akhir tahun sudah rampung," kata Sumadi, Kamis (22/22/2022).
Dia mengatakan Pemkot Jogja sudah menyiapkan beberapa lokasi yang bisa digunakan pedagang untuk berjualan. Namun, ia mengaku tidak ingat persis kawasan yang disiapkan. Beberapa tempat yang menjadi pilihan yakni di Pasar Klitikan Pakuncen, Pasar Beringharjo Lantai III, dan kawasan Prawirotaman. "Mereka sudah menyetujui tempat itu," ungkapnya.
Dalam sosialisasi yang terakhir yang melibatkan pedagang dan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Jogja, Kamis (22/12/2022), belum ada kesepakatan final. Pedagang mengaku tidak ada pembahasan soal relokasi meski sudah ada pemberitahuan bahwa lokasi tersebut harus disterilkan per 31 Desember mendatang.
BACA JUGA: Dentuman Keras pada Kamis Siang di Gunungkidul Masih Jadi Misteri
"Belum dapat titik temu dan dari pemerintah juga belum ada solusi. Kalau ditanya soal relokasi jawaban dinas terkait masih akan dikoordinasikan dengan pimpinan. Kami minta Pj Wali Kota Jogja dan Sekda Jogja hadir dalam pertemuan ini. Di Jalan Perwakilan ada ratusan orang yang mencari nafkah dan mereka punya keluarga," kata Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan, Adi Kusuma Putra Suryawan.
Adi mengatakan selama belum ada kepastian relokasi dan pemaparan yang jelas mengenai grand design pembangunan tempat baru, pedagang akan tetap menolak rencana kebijakan itu. "Kalau itu mau dibangun langsung kami tidak ada masalah. Kami tidak menolak, kami setujui semua program pemerintah, tetapi kami minta dimanusiakan, dikasih waktu dan kejelasan. Itu kalau mau dijadikan JPG detailnya seperti apa, kok harus saat ini," ujar Adi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Soal Polemik Surat Pengunduran Diri 4 Caleg, Ini Jawaban Ketua DPC PDIP Klaten
- Diikuti 1.000 Peserta, Keraton Solo akan menggelar Tradisi Malem Selikuran
- Nekat Buat Konten Aniaya Kucing Biar Viral, Dua Warga Jepara Ditangkap Polisi
- Jamin Kesehatan Siswa, Yayasan Warga Surakarta Akan Bangun Kantin Sehat
Berita Pilihan
Advertisement
Ditangkap di Kontrakannya, Begini Tampang Pelaku Pemerasan Penumpang Grab Car
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Masjid di DIY Menerima Dana Zakat Mal yang Dihimpun dari Para Dokter
- Gelar Rakerda, BKKBN DIY Optimalkan Target Program Bangga Kencana
- Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Jogja dan Sekitarnya, Jumat 29 Maret 2024
Advertisement
Advertisement