Advertisement
Sepanjang 2022 Ada 56 Kali Kebakaran, Ternyata Mayoritas Ini Penyebabnya...

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jogja menyebut, sepanjang 2022 sebanyak 56 kasus kebakaran terjadi di wilayah setempat dengan mayoritas penyebabnya muncul dari instalasi listrik yang kurang aman dengan angka 27 kasus atau 48%. Edukasi terhadap pentingnya keamanan instalasi listrik terus digencarkan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jogja, Octo Noor Arafat mengatakan pemerintah menaruh perhatian terhadap fenomena instalasi listrik masyarakat perkotaan yang cenderung kurang aman.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Hal ini dilakukan dengan mengeluarkan Surat Edaran yang mengimbau agar kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran senantiasa dilakukan terutama menyangkut mitigasi dari instalasi listrik.
"Sepanjang tahun lalu kebanyakan kasus kebakaran memang berasal dari instalasi listrik. Sisanya 11 kasus karena kebocoran gas elpiji, sembilan kasus karena faktor human error, dan sisanya masih belum diketahui penyebabnya," kata Octo, Selasa (3/1/2023).
Dijelaskan, sebagian besar instalasi listrik yang jadi penyebab kebakaran itu kurang memperhatikan beban listrik serta belum menggunakan kabel sesuai standar untuk kebutuhan instalasi listrik yang aman, sehingga cenderung berpotensi menyebabkan percikan api.
Sementara jika dikategorikan pada jenis bangunannya, sebanyak 20 bangunan yang terbakar adalah gedung usaha atau industri, 18 perumahan, 11 fasilitas umum, enam kendaraan dan satu masuk kategori lainnya. Kasus kebakaran terbanyak terjadi di Kemantren Umbulharjo dengan 15 kasus karena wilayah itu menjadi area paling luas di Kota Jogja.
Urutan kasus kedua berada di Kemantren Gondokusuman dengan delapan kasus.
BACA JUGA: 4.000 Meter Persegi Ruang Produksi PT BRA di Bantul Kebakaran
Pada tahun ini pihaknya akan kembali menyelenggarakan program Damkarmat Goes to School untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran.
Program ini dilakukan dengan menyasar 14 sekolah yang tersebar di 14 kemantren di Kota Jogja. "Kami juga mengajak agar masyarakat maupun pelaku usaha agar menyediakan alat pemadam api ringan dan melengkapi tempat usahanya dengan sistem proteksi kebakaran gedung," pungkas Octo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Seru! Ini Detail Paket Wisata Pre-Tour & Post Tour yang Ditawarkan untuk Delegasi ATF 2023
Advertisement
Berita Populer
- Datangi Beringharjo, Iriana Jokowi Belanja Kain dan Daster hingga Jutaan Rupiah
- Pemakai Knalpot Blombongan Tak Ditilang, Polisi: Langsung Kami Minta Diganti di Tempat
- 3 Siswa SD di Tajem Sleman Diduga Nyaris Diculik, Begini Kronologinya
- Duh, Ratusan Keluarga di Gunungkidul Belum Miliki Fasilitas Jamban Sehat
- 3 Siswa SD di Sleman Diduga Hendak Diculik, Dinas Pendidikan Keluarkan Peringatan
Advertisement
Advertisement