Advertisement

Jembatan di Bantul Nyaris Ambrol, Pemkab Bakal Pakai Slot Biaya Tak Terduga

Andreas Yuda Pramono
Selasa, 03 Januari 2023 - 18:27 WIB
Arief Junianto
Jembatan di Bantul Nyaris Ambrol, Pemkab Bakal Pakai Slot Biaya Tak Terduga Kondisi tebing Jembatan Pucunggrowong yang ambrol. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL — Jembatan Pucunggrowong di Kalurahan Karangtengah, Kapanewon Imogiri, Bantul akan dibangun ulang dengan menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) setelah tebing jembatan di sisi timur setinggi kurang lebih 3,5 meter ambrol pada Kamis (29/12/2022) lalu.

Kepala DPUPKP, Aris Suharyanta, mengatakan perbaikan jembatan tersebut akan menggunakan anggaran dari BTT. “Kami akan mencarikan anggaran dari BTT. Nanti sekalian [BTT] untuk jalan yang ambles di Mojohuro [Desa Wisata Srikeminut],” kata Aris, Selasa (3/1/2023).

Advertisement

DPUPKP, kata dia, akan memetakan kebutuhan sehingga anggaran yang akan diajukan akan tepat sasaran. Penghitungan khusus untuk Jembatan Pucunggrowong, kata Aris, lebih mudah dibanding dengan penghitungan untuk jalan ambles tersebut.

Jelasnya, ketika meninjau kerusakan jembatan, apabila jembatan tersebut diganti total, kisaran anggaran yang dibutuhkan akan mencapai Rp3 miliar. Sementara apabila hanya diperbaiki di bagian yang rusak setidaknya akan menghabiskan anggaran hingga Rp1 Miliar.

“Kami belum bisa memutuskan [apakah akan diganti baru atau sekadar diperbaiki]. Kami akan mendiskusikan dengan Bupati dan yang lain serta melihat kondisi kuangan kami,” katanya.

BACA JUGA: Pembangunan Jembatan Dongkrak Ekonomi Warga Sleman

Sementara itu, Lurah Karangtengah, Haryanto, mengatakan jembatan tersebut sementara ditutup. “Setalah BPBD meninjau, dengan kondisi seperti itu, memang layak apabila jembatan tersebut ditutup. Beberapa hari setelahnya juga tambah ambles. Tambah tidak layak untuk dilewati,” kata Haryanto ditemui di kantornya pada Selasa, (03/01/2023).

Haryanto mengatakan jembatan tersebut merupakan akses utama antarpadukuhan di Kalurahan Karangtengah. Bahkan, menjadi akses utama warga Kalurahan Karangtengah yang menghubungkan Kalurahan Sriharjo dan Selopamioro.

“Sebagai warga Sriharjo dan Selopamioro yang di sebelah timur itu akses jalan kalau mau ke kota pasti lewat Jembatan Pucunggrowong. Jadi ini sangat vital untuk akses ekonomi, pendidikan, dan aktivitas warga seluruhnya,” katanya.

Jembatan yang dibangun pada 1997 tersebut, kata Haryanto, juga dilewati truk bermuatan berat, tidak hanya kendaraan roda dua dan empat biasa.

Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Bantul, Nur Subiyantoro mendorong Pemkab segera turun tangan menyelesaikan persoalan Jembatan Pucunggrowong yang ambrol.

“Kami mendorong pemda untuk segera turun tangan untuk menganalisa secara teknis. Yang tahu kan dari PU. Sehingga nanti ada langkah-langkah yang akan diambil untuk penyelamatan; minimalnya akses utama ini bisa segera [dibangun],” kata Subiyantoro dalam rilis video.

Dia menjelaskan bahwa kendala terkait dengan anggaran berkaitan dengan waktu ambrolnya jembatan tersebut yang terjadi di akhir tahun.

“Meskipun kejadiannya pada 2022 tapi kan tidak mungkin anggaran yang digunakan juga 2022. Sementara anggaran 2023 juga sudah diketok. Jadi nanti pemerintah pakai anggaran tidak terduga,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sempat Ditangkap, Jambret di Jaksel Kabur Pakai Mobil Patroli Polisi

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement