Ada 548 Kejadian Bencana Alam di Bantul Sepanjang 2022, Titik Longsor Tambah Banyak
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mencatat selama 2022 terjadi 548 kejadian bencana. Data tersebut meningkat jika dibandingkan 2021 lalu sebanyak 373 kejadian.
“Tahun lalu juga ada korban luka sebanyak 19 orang. sementara 2021 tidak ada korban,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanta, Senin (9/1/2023).
Advertisement
Agus mengatakan kejadian bencana alam selama 2022 sebagian besar adalah pohon tumbang akibat hujan disertai angin, kemudian gerakan tanah, dan genangan air yang merendam area persawahan.
Gerakan tanah atau tanah longsor selama 2022 juga meningkat menjadi 176 titik jika dibanding 2021 sebanyak 103 titik.
Adapun angin kencang justru menurun. Pada 2022 angin kencang sebanyak 12 kejadian dengan 312 dampak, sementara 2021 sebanyak 18 kejadian dengan 403 dampak.
Dampak tersebut adalah pohon tumbang menimpa rumah, menurut akses jalan, dan jaringan listrik serta telepon.
“Tahun lalu juga ada puting beliung yang berdampak sebanyak 142 titik,” papar Agus.
Lebih lanjut Agus mengatakan tahun ini ancaman bencana hidrometeorologi masih ada sehingga Bupati Bantul Abdul Halim Muslih memperpanjang masa Siaga Darurat sampai 25 Maret 2023 mendatang.
Perpanjangan masa Siaga Darurat tersebut berdasarkan perkiraaan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY yang memprediksi musim hujan sampai Maret mendatang.
Dia meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan membersihkan sampah-sampah yang menghambat saluran air hujan, memangkas pohon-pohon rindang yang berpotensi membahayakan, dan selalu berkoordinasi dengan sukarelawan kebencanaan.
“Kami selalu mengimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Selalu berkoordinasi dengan pemerintah kalurahan, FPRB, lembaga terkait dan jejaring relawan untuk meningkatkan kewaspadaan,”ujarnya.
Kebakaran
Tidak hanya bencana alam yang meningkat selama 2022, tetapi bencana kebakaran juga meningkat di tahun lalu.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyalamatan BPBD Bantul, Irawan Kurnianto mengatakan jumlah kejadian kebakaran di Bantul selama 2022 mencapai 134 kejadian. Sementara untuk estimasi jumlah kerugiannya mencapai Rp25 miliar.
Kemudian untuk kejadian kebakaran di luar wilayah Bantul yang ditangani oleh BPBD Bantul, ada sebanyak 20 kejadian dengan estimasi kerugian mencapai Rp4,2 miliar.
“Sehingga total keseluruhan yang ditangani ada 154 kasus dengan jumlah kerugian mencapai Rp 29,2 miliar,” ujarnya Kamis (5/1/2023).
Menurut Irawan penyebab kebakaran di Bantul bervariatif, namun paling banyak disebabkan karena korsleting listrik.
Menurutnya, hal tersebut terjadi dikarenakan kelalaian manusianya itu sendiri. Sebagai upaya untuk menekan timbulnya kebakaran, pihaknya sudah rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang upaya pencegahan kebakaran.
Mulai dari bahaya dari korsleting listrik itu sendiri hingga meminta agar masyarakat menggunakan komponen listrik yang sesuai standar.
Sementara itu estimasi kerugian akibat bencana alam maupun kebakaran selama 2022 sebesar Rp23,7 miliar, meningkat apabila dibandingkan 2021 sebanyak Rp15,2 miliar.
Kerugian terbesar adalah kebakaran sebesar Rp21,5 miliar, kemudian disusul gerakan tanah Rp1,1 miliar, angin kencang Rp673,2 juta, angin puting beliung Rp49 juta, gelombang pasang 40 juta, dan banjir Rp6 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement