Advertisement
Musim Rambutan dan Alpukat, Pendapatan Kebun Buah Mangunan Ditarget Rp2 Miliar

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL — Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul optimistis tahun ini Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari objek wisata Kebun Buah Mangunan bisa mencapai Rp2 miliar. Pasalnya, tahun ini tidak ada lagi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Selain itu juga ada kenaikan retribusi masuk wisata yang berlokasi di Dusun Sukorame, Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo, Bantul, tersebut.
“Sebenarnya target PAD ini cukup besar dan menjadi tantangan bagi kami untuk mencapainya. Tetapi kami yakin bisa mencapainya karena sebelum pandemi Covid-19 saja bisa mencapai lebih dari Rp2 miliar,” kata Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo, Rabu (18/1/2023).
Advertisement
Untuk mencapai target tersebut pihaknya gencar melakukan promosi melalui berbagai media sosial. Selain itu, pihaknya juga memperbaiki sarana dan prasarana seperti tempat parkir, toilet, jalan, gazebo, tempat kemah. Selain itu juga tahun ini dipastikan sedang musim buah beberapa jenis seperti rambutan, alpukat dan durian yang sudah mulai berbuah.
Buah-buahan ini diakuinya bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan selain menikmati awan di pagi hari. “Penjualan buah ini kan menjadi salah satu pendapatan asli daerah juga,” ucapnya.
BACA JUGA: Perkuat Pengelolaan Desa Wisata, 3 Pokdarwis Ini Dinilai
Kemudian tahun ini juga ada kenaikan tarif masuk Kebun Buah Mangunan. Tarif lama untuk masuk Kebun Buah Mangunan Rp4.750 yang dibulatkan menjadi Rp5.000 termasuk asuransi untuk satu orang di hari biasa. Sementara di hari libur tarifnya Rp5.750 yang dibulatkan Rp6.000 termasuk asuransi.
Sementara tarif baru yang berlaku tahun ini untuk hari biasa Rp6.750 yang dibulatkan menjadi Rp7.000 termasuk asuransi dan untuk hari libur atau saat ada event wisata sebesar Rp7.750 atau Rp8.000 termasuk asuransi.
Sejauh ini diakui Joko wisatawan yang berkunjung ke Kebun Buah Mangunan didominasi keluarga dan perorangan. Namun ada juga rombongan karyawan perusahaan atau mahasiswa yang melakukan kamping dan outbond yang juga masuk dalam PAD. Sementara wisatawan perorangan sebagian besar datang pada pagi hari setelah subuh untuk mengejar sunrise dan awan.
“Di Kebun Buah Mangunan itu wisatawan disuguhkan pemandangan perbukitan dan kalau pagi hari terlihat seperti di atas awan. Ini salah satu daya tarik Kebun Buah Mangunan,” ujarnya.
Sementara itu Koordinator Pengelola Kebun Buah Mangunan, Rujiyatmi menambahkan kunjungan ke Kebn Buah Mangunan sudah mulai ada peningkatan seiring melandainya kasus Covid-19 di Bumi Projotamansari.
Pada 2022 lalu jumlah kunjungan tercatat sebanyak 66.003 orang di hari biasa dan 39.100 orang di hari libur dengan total PAD sebesar Rp608,6 juta.
Jumlah tersebut naik dari 2021 lalu yang hanya 39.800 orang untuk hari biasa dan 25.100 orang hari libur dengan total PAD sebesar Rp344,6 juta. “Meningkat hampir 100 persen,” katanya. Untuk 2022 mulai banyak wisatawan yang kemah dan outbond.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Wisata Jogja Dekat Malioboro: Ada Pameran, Museum Vredeburg Buka Sampai Malam Akhir Pekan Ini
Advertisement
Berita Populer
- Biskuit Kokola Ajak Anak-Anak TK di Jogja Konsumsi Makanan Higienis
- Tak Diguyur Hujan Lebih dari 2 Bulan, Daerah-Daerah di DIY Ini Berstatus Awas Kekeringan
- Sindikat Penjualan Pertalite Digulung Polisi, Ini Modus dan Total Keuntungan yang Didapat
- Kasus Penjualan Ilegal BBM Subsidi Diungkap, Polresta Jogja: Petugas SPBU Diduga Terima Tips
- Sumbu Filosofi: Rumah yang Menempel Jeron Beteng Akan Direlokasi, Begini Penjelasan Sultan Jogja
Advertisement
Advertisement