Mahasiswi Pembuang Bayi di Bantul Terancam 9 Tahun Penjara

Advertisement
Harianjgoja.com, BANTUL– Kepolisian Resor Bantul menggunakan pasal penelantaran anak untuk menjerat WRL, pelaku pembuang bayinya sendiri di Kecamatan Sewon pada akhir Desember 2022.
Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana dalam pesan tertulisnya di Bantul, Kamis (19/1/2023), mengatakan WRL, seorang mahasiswi perguruan tinggi swasta (PTS) atau ibu dari bayi tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka karena membuang bayinya pada akhir Desember 2022.
Advertisement
"Kejadian ini merupakan tindak pidana penelantaran anak sesuai pasal 306 Ayat 2 KUHP Jo Pasal 305 KUHP dan atau Pasal 308 KUHP," katanya.
Dia menjelaskan pada pasal 305 KUHP barangsiapa menempatkan anak yang umurnya belum tujuh tahun untuk ditemukan atau meninggalkan anak itu dengan maksud untuk melepaskan diri dari padanya, diancam dengan pidana penjara. Pada Pasal 306 ayat 2 KUHP, (2) jika mengakibatkan kematian pidana penjara paling lama sembilan tahun.
Kemudian pada Pasal 308 menyatakan jika seorang ibu takut akan diketahui orang tentang kelahiran anaknya, tidak lama sesudah melahirkan, menempatkan anaknya untuk ditemukan atau meninggalkannya dengan maksud untuk melepaskan diri dari padanya termasuk penelantaran anak.
"Orang tua yang menelantarkan anak wajib bertanggung jawab secara hukum dan pidana sesuai dengan yang telah dituangkan dalam Pasal 305 dan Pasal 308 KUHP. Konteks kejadiannya adalah membuang bayi yang masuk dalam pasal penelantaran anak," katanya.
Terhadap kasus tersebut, penyidik Polres telah melakukan olah TKP , membuat laporan polisi, mengirim mayat bayi ke RS Bhayangkara, permintaan visum, melakukan penyelidikan, pemeriksaan saksi-saksi, mengamankan WLR, dan barang-barang yang berhubungan dengan peristiwa.
Namun demikian, kata dia, dalam kasus pembuangan bayi tersebut, pacar pelaku tidak ditetapkan menjadi tersangka karena dari hasil pemeriksaan tidak terlibat dalam pembuangan bayi.
BACA JUGA: Pembuang Bayi di Tempat Sampah Ditahan, Pacar yang Menghamili Justru Bebas, Kok Bisa?
Dia mengatakan sesuai pemeriksaan baik tersangka, saksi, dan barang bukti yang telah diamankan dalam kasus ini masuk tindak pidana penelantaran anak. Hal itu diperkuat keterangan bahwa tersangka melakukan berdasarkan inisiatif sendiri.
"Namun tentunya kasus ini akan terus kami dalami, dan apabila ditemukan bukti-bukti terkait adanya keterlibatan orang lain, termasuk pacar tersangka tentunya akan kami proses hukum," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Bukan Rp4 M, Kerugian akibat Kebakaran Pasar Slogohimo Wonogiri Tembus Rp8,5 M
- Belum Rampung 100%, Gibran Sebut Pembangunan Tirtamas Waterpark Jebres Bertahap
- Dituduh Jadi Biang Pencemaran, Ini Jawaban Pengusaha Tambak Udang Karimunjawa
- Surya Paloh Perintahkan Mentan Syahrul Yasin Limpo Kembali ke Tanah Air
Berita Pilihan
Advertisement

Hubungan Memanas, India Desak Kanada Tarik 41 Orang Diplomatnya
Advertisement

Danau Toba Dikartu Kuning UNESCO, Sandiaga: Ini Jadi Alarm
Advertisement
Berita Populer
- Terkuak! Kokam DIY Dibekukan karena Tak Hadiri Apel di Solo Bareng Jokowi
- Simak Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini, 3 Oktober 2023
- Berikut Jadwal Keberangkatan Bus Damri Tujuan YIA dan Tarifnya
- Pelajar SMA Muha Gelar Aksi Tanam Bakau di Hutan Mangrove Baros
- Jadwal Pemadaman Listrik di Sleman, Wonosari, dan Wates 3 Oktober 2023
Advertisement
Advertisement