Sukarelawan Lembaga Pengembangan Demokrasi Perlu Jalani Psikotes
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Puluhan volunteer atau sukarelawan dan pengurus Lembaga Pengembangan Demokrasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Ademos Indonesia mengikuti psikotes. Langkah ini dilakukan agar masing-masing volunteer dan pengurus bisa ditempatkan sesuai bidangnya.
Direktur Ademos Indonesia, Muhammad Kundori mengatakan tujuan psikotes ini untuk mengetahui minat dan bakat para pengurus dan volunteer Ademos sesuai dalam bidangnya. "Ketika mereka berada di pos atau divisi tertentu, pilihan mereka tidak keliru. Mereka pun dapat mengembangkan potensinya dengan optimal sesuai dengan minat dan bakatnya," kata usai kegiatan, Sabtu (28/1/2023).
Advertisement
BACA JUGA : Pemilu 2024 Wajib Menjadi Pesta Demokrasi yang Berbudaya
Psikotes tersebut bermula dari kegelisahan para pengurus yang mengaku belum optimal dalam mengembangkan potensi minat dan bakat pada diri mereka. Mereka kerap kali kurang bersemangat ketika menjalankan aktivitas sehari-hari. "Semangat dan daya juang mereka sering menurun. Padahal, mereka ingin sekali mengembangkan potensinya agar kelak bisa meraih sukses seperti orang lain," katanya.
Ia berharap, hasil assessmen psikotes tersebut dapat menjadi stimulan bagi para pengurus dan sukarelawan dalam menjalankan tugas dan aktivitasnya sehari-hari. "Kami berharap mereka dapat berdaya dan mengembangkan potensinya dengan optimal dalam bidang ekonomi sesuai dengan cita-citanya," katanya.
Kundori berharap lembaganya ikut serta meningkatkan kualitas demokrasi pedesaan melalui pengembangan good govermance dan partisipasi masyarakat dalam isu-isu publik. “Ademos Indonesia juga memiliki cita-cita meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan kapasitas ekonomi masyarakat pedesaan yang berkualitas, merata dan berkelanjutan," ujar Kundori.
Dewan Pengawas Ademo Indonesia, Profesor Pratikno menambahkan lembaga ini dibentuk untuk mendukung lembaga pemerintahan dan bisnis dalam meningkatkan peran desa sebagai basis pengembangan demokrasi. Juga, peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dan bersinambungan.
BACA JUGA : DIY Ingin Terapkan Demokrasi Modern, seperti Apa Bentuknya?
Manajer Kanta Digital Konsultan Psikologi Amin Al-Adib mengatakan ada berbagai tips bagaimana cara mengenali potensi pengembangan diri. Mulai dari mengenali karakter dan kepribadian para audiens. Setiap organisasi dan lembaga, karakter dan kepribadian masing-masing pengurus dan anggotanya tentu berbeda-beda.
"Jangan jadikan perbedaan itu sebagai hambatan. Sebaliknya, perbedaan itu sebuah keniscayaan. Kuncinya adalah saling memahami, mengerti, dan menyadari satu sama lain. Kami bisa saling bersinergi dan berkolaborasi sesuai dengan keahlian yang kita miliki,” ujar dosen Psikologi Universitas Proklamasi 45 Jogja ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Selama Libur Nataru, 21 Desember 2024-5 Januari 2025, Naik dari Stasiun Tugu hingga Palur
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Sabtu 21 Desember 2024, Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres dan Solo Balapan
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Sabtu 21 Desember 2024
- Jadwal DAMRI ke Malioboro, Pantai Parangtritis, Pantai Baron, Candi Prambanan dan Borobudur Magelang
- Prakiraan Cuaca di Jogja Sabtu 21 Desember 2024, BMKG: Potensi Hujan Terjadi di Seluruh DIY
Advertisement
Advertisement