Advertisement

Keren! Mahasiswa Difabel UGM Kembangkan Aplikasi untuk Mudahkan Mobilitas Kalangan Difabel

Lugas Subarkah
Senin, 30 Januari 2023 - 17:07 WIB
Arief Junianto
Keren! Mahasiswa Difabel UGM Kembangkan Aplikasi untuk Mudahkan Mobilitas Kalangan Difabel Muhammad Faqih Husaen, memperlihatkan aplikasi accessive.id kepada wartawan, di kompleks UGM, Senin (30/1/2023) - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN — Berangkat dari keterbatasan dan kebutuhannya sendiri untuk kemudahan mobilitas, seorang mahasiswa UGM mengembangkan aplikasi accessive.id, sebuah aplikasi yang menyediakan informasi aksesibilitas suatu tempat bagi difabel.

Pengembang aplikasi accessive.id, Muhammad Faqih Husaen, menjelaskan pengembangan aplikasi ini untuk memfasilitasi mobilitas difabel sehingga bisa merencanakan tempat yang dikunjungi dengan lebih mudah.

Advertisement

“Aplikasi ini juga membantu bagi yang memiliki lemah fisik seperti ibu hamil, lansia, maupun orang sakit,” ujarnya, Senin (30/1/2023).

Faqih mengungkapkan pengembangan aplikasi ini berawal dari kondisi dirinya dan almarhum kakaknya, yang merupakan disabilitas daksa. Dia dan sang kakak memiliki keterbatasan gerak karena mengalami Duchenne Muscular Dystrophy (DMD) yang menyebabkan penurunan fungsi otot sehingga mengalami kelumpuhan kaki.

Kondisi tersebut menginspirasi Faqih untuk membuat aplikasi yang dapat membantunya dan para difabel dalam mengakses infromasi layanan yang ramah.

“Saya sering menemui tempat yang tidak aksesibel serta tidak ada fasilitas bagi penyandang disabilitas. Tidak adanya fasilitas dan akses bagi disabilita sini jadi membatasi saat beraktivitas,” tuturnya.

BACA JUGA: Difabel Butuh Kursi Roda Adaptif untuk Mudahkan Mobilitas

Mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM angkatan 2019 ini mulai mengembangkan aplikasi accessive.id sejak 2020 lalu dengan pendanaan dari program 1.000 Startup Digital Kemenkominfo.

Selama proses pengembangan aplikasi ini, dia melibatkan dua rekannya, yakni Bima Indra Permana, mahasiswa Magister Manajemen UGM dan Gaksa Gantara, alumnus Sekolah Vokasi UGM.

Saat ini aplikasi masih berada dalam tahapan beta testing. Namun masyarakat sudah bisa mengakses aplikasi ini melalui playstore secara gratis. Aplikasi accessive.id memiliki empat fitur utama yakni pencarian tempat, detail aksesibilitas tempat, ulasan, serta open collaborative platform.

Melalui fitur pencarian tempat, pengguna dapat menelusuri tempat melalui maps maupun list. Lalu lewat fitur detail aksesibilitas, pengguna bisa melihat informasi yang tersedia di suatu tempat seperti fasilitas ram, deskripsi audio dan fasilitas lainnya untuk semua disabilitas, lansia, serta kelemahan fisik lainnya.

Fitur ulasan menyediakan tempat bagi penggunan untuk bercerita dan membagikan pengalaman tempat-tempat yang telah dikunjungi. Lalu fitur open collaborative platform memberikan kesempatan bagi pengguna untuk membantu menambahkan berbagai informasi layanan disabilitas yang dimiliki suatu tempat.

“Data yang berhasil dikumpulkan ada 80 informasi tempat yang ada di DIY seperti kampus, tempat makan, hotel, stasiun, tempat ibdah dan lainnya. Kami pun akan terus menambah informasi tempat lainnya,” ungkapnya.

Bima mengatakan selain untuk membantu penyandang disabilitas dalam mendapatkan informasi terkait dengan fasilitas bagi disabilitas, pengembangann aplikasi ini juga diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bisa lebih peka terhadap kebutuhan penyandang disabilitas. Salah satunya dengan menyediakan fasilitas ramah disabilitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:07 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement