Advertisement
Pemimpin Pesantren Waria Shinta Ratri Dimakamkan di Pemakaman Keluarga

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pendiri sekaligus pemimpin Pesantren Waria Al-Fatah, Kotagede, Jogja, Shinta Ratri, meninggal dunia karena serangan jantung di RSUD Jogja, Rabu (1/2/2023) pagi. Jenazah Shinta Ratri akan dimakamkan di pemakaman keluarga di kawasan Kotagede sekitar pukul 14.00 WIB.
BACA JUGA: Shinta Ratri Ingin Perbaiki Kualitas Hidup Waria
Advertisement
Pengurus Yayasan Keluarga Besar Waria Yogyakarta (Kebaya) Rully Malay mengatakan, sebelumnya Shinta sempat sakit selama tiga hari. Pada Minggu (29/1/202) kemudian dibawa ke rumah sakit Islam Hidayatullah di Umbulharjo untuk mendapatkan perawatan intensif. Shinta menjalani rawat jalan di rumah sakit itu dan kemudian dibawa pulang kembali.
"Saya sempat jenguk pas pulang dari rumah sakit wajahnya sudah cerah. Katanya mau susun laporan saya bilang besok saja. Trus kemarin juga ada mau kunjungan teman-teman pengajian dari Surabaya beliau bilang enggak papa diteruskan saja," kata Rully, Rabu (1/2/2023).
Kunjungan itu berlangsung pada Senin (30/1/2023). Setelahnya kondisi Shinta disebut terus menurun. Sore harinya sekitar pukul 17.00 WIB, ia dibawa ke RSUD Jogja dan mendapat perawatan di rumah sakit itu. Shinta dirawat selama dua atau tiga hari di sana dan kemudian tutup usia.
"Dokter bilang meninggal akibat jantung, itu sekitar jam 08.00 WIB, tadi pagi. Seingat saya dia tidak punya riwayat jantung tapi kemarin sampai dipasang ring. Shinta itu hanya punya penyakit asam lambung," lanjutnya.
Rully menyatakan, kepergian Shinta jadi duka yang mendalam bagi elemen masyarakat sipil dan pejuang kelompok marjinal.
"Beliau itu teman, sahabat, saudara dan pemimpin yang luar biasa bagi saya. Beragam penghargaan dan persekusi selama membangun dan memperjuangkan teman-teman transpuan sudah dialami. Sosok yang sangat baik sekali," ucap Rully.
Rully mengaku, dirinya mengenal Shinta Ratri sejak 1980 an silam saat berkuliah di Fakultas Biologi UGM. Pertemanan dan kontribusi mereka dalam menegakkan hak dan tanggung jawab negara pada kelompok minoritas berlanjut sampai sekarang.
"Program yang terbaru kita gagas bersama beliau adalah koperasi. Ini merupakan ide beliau bagaimana mewujudkan kemandirian dan pemberdayaan di kalangan transpuan dan meningkatkan posisi tawar kita di tengah masyarakat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

1.700 Prajurit Akan Ditempatkan di Satuan Baru TNI Batalyon Teritorial Pembangunan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Melawan Persib Bandung, PSS Sleman Datang Tanpa Sejumlah Pemain Penting
- Jadi Syarat SPMB 2025, Ini Jadwal dan Materi ASPD SMP di DIY
- Peneliti Unisa Ciptakan Cornghurt Jadi Solusi Bagi yang Alergi Susu
- Jemaah Calon Haji di Gunungkidul Divaksin Dua Kali, Kecuali yang Hipertensi
- REMBAG KAISTIMEWAN: Ikuti Perkembangan Zaman, Perempuan Tetap Wajib Pegang Kearifan Lokal
Advertisement
Advertisement