Advertisement
Pelabuhan Dibangun, Nelayan Gesing Gunungkidul Berhenti Melaut

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pembangunan Pelabuhan Gesing di Kalurahan Girikarto, Panggang berdampak terhadap aktivitas nelayan di kawasan tersebut. Pasalnya, hingga sekarang banyak nelayan yang berhenti melaut dan memilih pekerjaan lain sebagai penggantinya.
Data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul ada sekitar 70 perahu mesin tempel di Pantai Gesing. Adanya pembangunan pelabuhan yang dimulai sejak 2022, aktivitas nelayan terpaksa dipindahkan ke Pantai Ngrenehan di Kalurahan Kanigoro, Saptosari.
Advertisement
Meski demikian, tak semua nelayan mau pindah sementara karena yang dipindahkan hanya sepuluh perahu. Salah seorang nelayan di Pantai Gesing, Suparman mengatakan, banyak nelayan yang berhenti melaut sejak dimulainya pembangunan pelabuhan.
Ia mengungkapkan, ada kebijakan memindahkan pendaraatan perahu di Pantai Ngrenehan untuk sementara, tapi tidak semua pindah. “Yang tak mau pindah sementara, otomatis tidak bisa memperoleh pendapatan dari menangkap ikan di laut,” kata Parman saat dihubungi, Minggu (5/2/2023).
Baca juga: Ini Jalan Provinsi DIY yang Rusak dan Akan Diperbaiki Tahun 2023
Dia menjelaskan, dengan berhentinya aktivitas melaut ada nelayan yang beralih pekerjaan menjadi petani. Selain itu, juga ada yang ikut pekerjaan dalam proses pembangunan pelabuhan.
“Nasibnya ngenes [mengenaskan]. Sebab, banyak yang alih pekerjaan,” ungkapnya.
Parman berharap proses pembangunan pelabuhan bisa cepat selesai sehingga nelayan bisa beraktivitas seperti biasa lagi. “Tapi sekarang masih proses. Mudah-mudahan dengan adanya pelabuhan penghasilan para nelayan bisa lebih ditingkatkan lagi,” katanya.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Wahid Supriyadi saat dikonfirmasi tidak menampik adanya nelayan Gesing yang berhenti melaut. Meski demikian, ia menampik bahwa alasan berhenti karena aktivitas pembangunan pelabuhan.
Menurut dia, ada 70 perahu yang tercatat di dinas kelautan dan perikanan, tapi yang aktif melaut hanya 15 perahu. “Ada sebagian perahu yang dimiliki orang dari luar Gunungkidul,” katanya.
Wahid mengungkapkan, total ada sepuluh nelayan yang sementara waktu pindah aktivitas di Pantai Ngrenehan, selama pembangunan pelabuhan berlangsung. Adapun nelayan yang tak mau pindah, maka beralih ke pekerjaan lain seperti bertani dan menjadi buruh bangunan.
“Ada juga yang ikut proyek pembangunan pelabuhan,” katanya.
Proses pembangunan Pelabuhan Gesing molor dari target yang direncanakan. Seharusnya, pembangunan tahap pertama bisa selesai di akhir 2022, tapi hingga sekarang pembangunan masih berlangsung.
“Memang ada kendala. Proses pengerukan kolam pelabuhan semakin ke bawah batuannya keras. Selain itu, juga muncul sumber air sehingga pengerjaan membutuhkan waktu yang lebih sehingga rekanan meminta perpanjangan untuk menyelesaikan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polri Klaim Selesaikan 3.326 Kasus Premanisme dalam Operasi Serentak
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Jalan Tegalsari-Klepu Kokap Penghubung YIA-Borobudur Hanya Diperbaiki 4 Kilometer, Ini Alasannya
- Pendaftar Sekolah Rakyat Sonosewu dan Purwomartani Tembus 700 Orang, Dinsos Gelar Verifikasi Lapangan
- Cak Imin Resmikan SPPG BUMDes Tridadi Sleman
- Warga Kasihan Jadi Korban Penipuan Modus Balik Nama Sertifikat
- Viral Video Kritik Layanan Uji Kir Bantul, Dishub Bantah dan Ungkap Fakta Lapangan
Advertisement