Advertisement
Satu Abad NU, Haedar Nashir Ajak Jaga Persatuan dan Keutuhan Bangsa

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengajak serta Nadhatul Ulama (NU) yang kini memasuki usia 100 tahun pada 16 Rajab 1444 H bertepatan dengan 7 Februari 2023 untuk menjaga keutuhan dan persatuan bangsa menyambut tahun politik menjelang Pemilu 2024 mendatang.
Sebagai organisasi masyarakat muslim terbesar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah dianggap punya daya tawar dan kekuatan untuk saling bersinergi dalam membangun kedewasaan berbangsa bernegara di tengah keragaman pilihan politik.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
"Kami mengucapkan selamat satu abad NU semoga NU semakin besar, kuat sekaligus menjadikan NU lekat atau istilahnya ukhuwah dengan sesama umat Islam dan umat beragama serta seluruh warga bangsa untuk membangun Indonesia dalam keberagaman," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Selasa (7/2/2023).
BACA JUGA : Haedar Nashir: Muhammadiyah Kembangkan Perguruan
Haedar menyebutkan, memasuki tahun politik menjelang Pemilu 2024, NU dan Muhammadiyah bersama seluruh komponen bangsa harus menjadi salah satu pilar yang memperkuat keutuhan dan persatuan bangsa di tengah gejolak dan dinamika pilihan politik.
"Kami mengajak NU bersama seluruh warga bangsa menjadi problem solver atau kekuatan yang ikut memecahkan masalah bangsa, sehingga NU Muhammadiyah dan komponen bangsa dari kekuatan masyarakat madaniyah ini akan menjadi partner dalam membawa Indonesia sebagaimana dicitakan pendiri bangsa," kata Haedar.
Menurut Haedar, NU dan Muhammadiyah sudah lama berbarengan dalam kekhasan masing-masing dalam mengisi kehidupan bernegara. Perbedaan karakter organisasi yang diusung serta dinamika hubungan yang terjadi antara keduanya dinilai merupakan hal yang wajar dalam hubungan keluarga besar.
"NU misalnya yang fokus di bidang pesantren dan kami di pendidikan modern. NU dalam merawat tradisi dan Muhammadiyah mereformasi tradisi, kan sebenarnya soal fokus saja, keduanya tetap menghargai tradisi. Lalu NU dengan Islam nusantaranya dan Muhammadiyah islam berkemajuan," kata Haedar.
BACA JUGA : Selamat! Haedar Nashir Terpilih Kembali Jadi Ketua Umum
Pihaknya mengapresiasi kemajuan dan peran yang telah dicapai NU selama satu abad terakhir dan yang akan terus digelorakan di masa-masa mendatang bersama Muhammadiyah dan seluruh kekuatan bangsa. Selama 1 abad, NU telah banyak berkiprah di Tanah Air, terutama di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi.
NU didirikan di Surabaya, Jawa Timur pada 16 Rajab 1344 H yang bertepatan dengan 31 Januari 1926. Berdirinya NU pun tidak terlepas dari peran ulama khususnya dari kalangan pesantren.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Angin Kencang di Wilayah Bantul, 5 Kapanewon Terdampak
- Pemkab Gunungkidul Pastikan ADD untuk Kalurahan Tidak Dipangkas
- GKR Hemas Ajak Perempuan Muslim Mengamalkan Pancasila
- Waspada Cuaca Ekstrem Empat Hari ke Depan, Hujan Tidak Lama tapi Anginnya Merusak
- Tak Bayar Uang Pengganti, Mantan Lurah Getas Gunungkidul Bisa Dihukum Lebih Lama
Advertisement
Advertisement