Advertisement

Oleh-oleh Khas Gunungkidul Laris, Thiwul dan Gathot Naik 30 Persen

David Kurniawan
Selasa, 30 Desember 2025 - 21:07 WIB
Jumali
Oleh-oleh Khas Gunungkidul Laris, Thiwul dan Gathot Naik 30 Persen Tiwul / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Momentum libur Natal dan Tahun Baru 2026 membawa berkah bagi pelaku usaha kuliner di Gunungkidul. Penjualan oleh-oleh khas seperti thiwul dan gathot dilaporkan naik hingga 30 persen.

Pemilik Toko Oleh-Oleh Yu Tum, Slamet Riyadi, mengungkapkan bahwa peningkatan permintaan mulai terasa pada berbagai jenis penganan khas seperti thiwul, gathot, gethuk, hingga belalang goreng.

Advertisement

“Lumayan. Peningkatan ada sekitar 30 persen dari omzet yang diraih pada hari biasa,” ujar Slamet, Selasa (30/12/2025).

Slamet menjelaskan, lonjakan ini sudah diprediksi sebelumnya. Oleh karena itu, pihaknya telah menyiapkan stok bahan baku dalam jumlah besar guna memenuhi kebutuhan wisatawan yang memadati Bumi Handayani.

Sebagai gambaran, untuk produk thiwul dan gathot basah, ia menyediakan stok hingga dua kuintal setiap harinya. Selain produk segar, produk instan kini menjadi primadona baru karena dinilai lebih praktis dan tahan lama sebagai buah tangan.

“Makanan instan seperti gathot, thiwul, hingga gerit jagung mulai banyak diburu pembeli. Untuk saat ini, kenaikan penjualan produk instan bisa mencapai 50 persen dibandingkan hari biasa,” tambahnya.

Kunjungan Wisata di Patuk Mengalami Penurunan

Kondisi berbeda justru dirasakan oleh pengelola destinasi wisata buatan di wilayah pintu masuk Gunungkidul. General Manager HeHa Sky View Patuk, Nur Wijayanti, menyebut tingkat kunjungan pada libur akhir tahun ini tidak seramai periode 2024.

Berdasarkan data internal, tercatat ada penurunan jumlah kunjungan hingga 30 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

“Saat ini, rata-rata kunjungan hanya 1.000 orang per hari. Padahal, tahun lalu bisa lebih dari 1.000 orang per harinya,” ungkap Nur.

Ia menganalisis, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi tren penurunan ini. Salah satunya adalah munculnya destinasi wisata baru dengan konsep serupa yang membuat persebaran wisatawan menjadi lebih merata. Selain itu, kondisi ekonomi yang dinilai sedang lesu ikut berdampak pada daya beli dan antusiasme masyarakat untuk berwisata.

“Faktor cuaca juga ikut memengaruhi tingkat kunjungan. Kami berharap kondisi segera membaik dan angka kunjungan wisatawan bisa kembali meningkat,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada

Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada

News
| Selasa, 30 Desember 2025, 22:37 WIB

Advertisement

Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar

Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar

Wisata
| Senin, 29 Desember 2025, 19:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement