Advertisement
Oleh-oleh Khas Gunungkidul Laris, Thiwul dan Gathot Naik 30 Persen
Tiwul / Ilustrasi Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Momentum libur Natal dan Tahun Baru 2026 membawa berkah bagi pelaku usaha kuliner di Gunungkidul. Penjualan oleh-oleh khas seperti thiwul dan gathot dilaporkan naik hingga 30 persen.
Pemilik Toko Oleh-Oleh Yu Tum, Slamet Riyadi, mengungkapkan bahwa peningkatan permintaan mulai terasa pada berbagai jenis penganan khas seperti thiwul, gathot, gethuk, hingga belalang goreng.
Advertisement
“Lumayan. Peningkatan ada sekitar 30 persen dari omzet yang diraih pada hari biasa,” ujar Slamet, Selasa (30/12/2025).
Slamet menjelaskan, lonjakan ini sudah diprediksi sebelumnya. Oleh karena itu, pihaknya telah menyiapkan stok bahan baku dalam jumlah besar guna memenuhi kebutuhan wisatawan yang memadati Bumi Handayani.
BACA JUGA
Sebagai gambaran, untuk produk thiwul dan gathot basah, ia menyediakan stok hingga dua kuintal setiap harinya. Selain produk segar, produk instan kini menjadi primadona baru karena dinilai lebih praktis dan tahan lama sebagai buah tangan.
“Makanan instan seperti gathot, thiwul, hingga gerit jagung mulai banyak diburu pembeli. Untuk saat ini, kenaikan penjualan produk instan bisa mencapai 50 persen dibandingkan hari biasa,” tambahnya.
Kunjungan Wisata di Patuk Mengalami Penurunan
Kondisi berbeda justru dirasakan oleh pengelola destinasi wisata buatan di wilayah pintu masuk Gunungkidul. General Manager HeHa Sky View Patuk, Nur Wijayanti, menyebut tingkat kunjungan pada libur akhir tahun ini tidak seramai periode 2024.
Berdasarkan data internal, tercatat ada penurunan jumlah kunjungan hingga 30 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Saat ini, rata-rata kunjungan hanya 1.000 orang per hari. Padahal, tahun lalu bisa lebih dari 1.000 orang per harinya,” ungkap Nur.
Ia menganalisis, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi tren penurunan ini. Salah satunya adalah munculnya destinasi wisata baru dengan konsep serupa yang membuat persebaran wisatawan menjadi lebih merata. Selain itu, kondisi ekonomi yang dinilai sedang lesu ikut berdampak pada daya beli dan antusiasme masyarakat untuk berwisata.
“Faktor cuaca juga ikut memengaruhi tingkat kunjungan. Kami berharap kondisi segera membaik dan angka kunjungan wisatawan bisa kembali meningkat,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Wisatawan Membludak, Personel Satlinmas Pantai DIY Kurang
- Libur Nataru, Kunjungan Gembira Loka Zoo Tembus 10.000 Orang per Hari
- Libur Nataru, Kunjungan Taman Pintar Tembus 5.000 Orang per Hari
- Polres Bantul Imbau Warga Jaga Keamanan Diri di Malam Tahun Baru
- Wisata Kulonprogo Padat Saat Nataru, Tarif Nuthuk Nihil
Advertisement
Advertisement




