Beda Pengakuan Pelaku dan Korban Klitih Titik Nol Jogja, Antara Berkelahi dan Memotong Jalan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pelaku dan korban kekerasan jalanan atau klitih di Titik Nol Jogja memberikan keterangan berbeda tentang penyebab pembacokan pada Selasa (7/2/2023) dini hari lalu. Pelaku mengaku sempat duel dengan dua korban, sedangkan korban mengaku hanya menegur karena pelaku memotong jalan saat naik motor.
Enam pelaku pembacokan dan penganiayaan sudah ditangkap polisi di Banyumas, Jawa Tengah, seusai kabur karena kasus itu menjadi perbincangan publik. Kepada penyidik Polresta Jogja, salah satu pelaku yang berinisial GN mengaku sempat berkelahi dengan dengan dua korbannya. GN sendirian berhadapan dengan GD, mahasiswa dari Batam, dan RK, mahasiswa dari Mataram. Lantaran kalah jumlah, akhirnya GN kalah dan mengajak teman-temannya untuk balas dendam.
Advertisement
GN dengan GD serta RK terlibat perselisihan di Jalan Malioboro. GN memotong jalan GD dan RK yang sedang berboncengan. Tak terima dipotong jalannya begitu saja, GD dan RK menegur GN. Adu mulut terjadi dari Jalan Malioboro hingga akhirnya sampai Titik Nol terjadi perkelahian.
Perkelahian dimulai saat GN menabrak GD dan RK. Baku hantam dua lawan satu tersebut akhirnya dilerai oleh seseorang di Titik Nol Jogja. GN yang merasa dikeroyok oleh GD dan RK tak terima lalu balik ke rumah dan mengajak teman-temannya untuk balas dendam.
“GN balik ke rumah ambil besi knock lalu ke tongkrongannya di daerah Pringgokusuman mengajak teman-temannya balas dendam. Karena solidaritas, teman-teman GN mau ikut untuk balas dendam tak terima temannya dikeroyok,” ujar Kepala Polresta Jogja Kombes Saiful Anwar pada Jumat (10/2/2023).
Saiful menjelaskan GN teridentifikasi karena pengakuan korban menyebut ciri-cirinya. “GN ini pakai jaket warna oranye dan celana panjang warna krem. Dia tak pakai helm,” katanya.
Rombongan GN yang turut aksi balas dendam tersebut berjumlah tujuh orang. Mereka adalah FN, 28, warga Cokrodiningratan dan YG, 33, warga Sosromenduran. Keduanya bekerja di penyewaan skuter listrik Malioboro. Ada juga TR, 27, warga Pringgokusuman dan NK, 22, warga Pringgokusuman yang bekerja sebagai driver ojek online atau ojol. Kemudian LT, 23, warga Sosromenduran yang bekerja sebagai sopir. Dua orang lain dalam gerombolan itu adalah AG dan RV, keduanya masih buron.
BACA JUGA: Pelaku Klitih Titik Nol Jogja Ditangkap: Ada Ojol, Sopir, dan Pekerja Skuter Listrik Malioboro
Sebelumnya, salah satu korban klitih Titik Nol Kilometer Jogja pada Selasa (7/2/2023) dini hari memberikan pengakuan tentang peristiwa yang dia alami.
Korban tersebut minta namanya diinisialkan sebagai GNP, 20. Dia mahasiswa kampus swasta Jogja asal Batam.
Menurut pengakuannya, awal mula penganiayaan yang dialaminya disebabkan pelaku memotong jalan saat naik motor. GNP bersama teman sekelasnya RK yang berasal dari Mataram, NTB, malan itu sedang jalan-jalan di Malioboro.
Saat melintas di Jalan Malioboro, RK yang mendarai motor merasa jalannya dipotonh oleh pelaku yang naik motor dari kanan langsung ke sisi kiri jalan. "Teman saya ini kaget langsung reflek respons, bilang, 'Lah', gitu aja," kata GNP, Rabu (8/2/2023).
GNP dan RK adalah mahasiswa baru yang sedang menempuh semester pertama. "Dari sepanjang Jalan Malioboro itu pelaku mepet-mepet terus, padahal kami enggak ngapa-ngapain, kata-katanya juga kasar, pakai bahasa Jawa. Kami juga kurang paham," jelasnya.
Pelaku yang sendirian waktu itu terus memepet dan akhirnya menabrak dua korban tersebut di Titik Nol Jogja. "Dia ngajak berantem. Meskipun pelaku sendiri, kami enggak mau, penginnya ngobrol baik-baik saja, kami juga enggak salah," ujar GNP.
BACA JUGA: Klitih Titik Nol Jogja Coreng Citra Pariwisata, Begini Respons Dispar DIY
Pelaku tetap tidak terima lalu meninggalkan Titik Nol Jogja. "Kami istirahat di trotoar situ saja, tapi malah rombongan pelaku ini datang lagi sekitar enam orang. Kalau enggak salah pakai tiga motor," kata korban.
Tak hanya membawa temannya, jelas GNP, dua dari rombongan pelaku juga membawa celurit. "Yang bawa celurit ini bukan pelaku pertama tapi rombongannya yang kedua," ucapnya.
GNP berusaha menarik RK saat itu juga. "Tapi teman saya memang sedikit kena sabetan celurit," katanya.
Pelaku pertama, lanjut GNP, saat itu memakai jaket warna oranye. "Kalau plat motor dan rombongan pelaku lain saya sudah enggak kepikiran. Sudah panik, yang penting selamet dulu," jelasnya.
Beberapa orang yang berada di Titik Nol Jogja dan melintasinya kemudian membantunya. "Ya untungnya ada orang lain juga di situ, kami ditenangkan dan dibantu juga," jelas GNP.
BACA JUGA: Pengakuan Korban Klitih Titik Nol Jogja: Mahasiswa Baru, Niatnya Jalan-jalan ke Malioboro
GNP dan RK kini sudah beraktivitas normal dan mengikuti perkuliahan.
"Keluarga di rumah sudah dikabari, kalau kami tidak minta banyak, kalau pelakunya mau ditangkap sama polisi juga terserah. Yang kami minta, jangan sampai ada kejadian serupa yang juga meresahkan masyarakat," tegasnya.
Kepala Humas Polresta Jogja AKP Timbul Sasana Raharja berpesan kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati apalagi yang melakukan aktivitas malam hari. "Untuk masyarakat tetap hati-hati, jika ada yang mencurigakan bisa lapor segera ke polsek setempat, patroli juga sudah rutin kami lakukan pada malam hari," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kena OTT KPK, Gubernur Bengkulu Dibawa ke Jakarta untuk Pemeriksaan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kampanye Pilkada Kulonprogo Rampung, Logistik Siap Dikirim
- Begini Komitmen Paslon Pilkada Jogja untuk Mewujudkan Birokrasi Bersih Tanpa Korupsi
- 50 Kepala Dukuh Perempuan Kulonprogo Ikut Pendidikan Politik
- Ini Dia 3 Karya Budaya Indonesia yang Diusulkan Masuk Menjadi WBTb ke UNESCO
- Ini Kegiatan Kampanye Terakhir Ketiga Calon Wali Kota Jogja Jelang Masa Tenang
Advertisement
Advertisement