Sampah TPST Piyungan Berkurang 35 Ton, Hasil Kebijakan Pilah Sampah di Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Volume sampah dari Kota Jogja yang dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan menurun drastis sejak pemberlakuan kebijakan pemilahan sampah.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja mencatat pengurangan volume sampah yang dibuang ke TPST setelah gerakan nol sampah anorganik dijalankan mulai awal Januari menunjukkan tren yang semakin meningkat.
Advertisement
“Hingga awal Februari, volume sampah sudah berkurang sekitar 35 ton per hari atau sudah meningkat dibanding pengurangan pada pertengahan Januari sekitar 17 ton per hari,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto di Jogja, Jumat (17/2/2023).
Menurut dia, pengurangan volume sampah yang dibuang ke TPST Piyungan akan terus ditingkatkan sehingga memenuhi target yang diharapkan yaitu berkurangan 40-50 ton per hari pada akhir Maret.
Melalui gerakan nol sampah anorganik, warga di Kota Jogja tidak lagi diperbolehkan membuang sampah anorganik ke depo atau tempat pembuangan sampah.
Sampah anorganik harus bisa dikelola oleh rumah tangga atau penghasil sampah untuk selanjutnya dibawa ke bank sampah yang ada di lingkungan masing-masing.
Sedangkan sampah organik dan sampah residu masih tetap dapat dibuang ke depo atau tempat pembuangan sampah.
Gerakan tersebut ditujukan untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPST Piyungan dengan harapan usia teknis tempat pembuangan akhir tersebut bisa diperpanjang. Pada 2022, Kota Jogja rata-rata membuang 260 ton sampah per hari ke TPST Piyungan dengan 40 persen adalah sampah anorganik.
Meskipun volume sampah yang dibuang ke TPST Piyungan sudah berkurang, namun Sugeng menyebut penguatan edukasi terkait pemilahan sampah tetap harus dilakukan agar masyarakat memiliki budaya memilah sampah sejak dari sumbernya.
“Di banyak negara maju, pemilahan sampah sudah menjadi budaya. Kami pun berharap, masyarakat di Yogyakarta juga memiliki kesadaran yang semakin baik untuk memilah sampah,” kata Sugeng.
Selain edukasi pemilahan sampah, DLH Kota Yogyakarta juga menambah jumlah depo yang dijaga petugas dari satuan perlindungan masyarakat (satlinmas) Satpol PP Kota Yogyakarta agar tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah anorganik.
“Jika sebelumnya hanya ada 13 depo yang dijaga petugas, maka sejak awal Februari ada tambahan 13 TPS yang dijaga petugas. Jadi, totalnya ada 26 depo dan TPS yang dijaga 24 jam,” katanya.
BACA JUGA: Tol Jogja Solo Bakal Dibuka Saat Lebaran! Proyek Dikebut
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Jogja Aman Yuriadijaya mengatakan untuk mencapai target pengurangan 50 ton sampah membutuhkan waktu.
“Untuk membiasakan masyarakat memilah sampah dan tidak membuang sampah anorganik membutuhkan waktu dan ini terus berproses. Saya kira, capaian pengurangan sampah hingga awal Februari cukup baik,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Semarak, Ratusan Atlet E-Sport Sleman Bertarung di Final Round E-Sport Competition Harda-Danang
- Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan
- Senam Bersama dan Konser Musik Jadi Cara Heroe-Pena Gaet Suara Semua Kalangan
- Masa Tenang Pilkada 2024, Satpol PP Jogja Bidik 5.000 APK di Semua Wilayah
- InDrive Dorong Perubahan Sosial lewat Festival Film Alternativa
Advertisement
Advertisement